Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Dosen FEB Universitas Andalas www.unand.ac.id www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Happy Ramadhan 59: Pariwisata Ramadhan, Membangun Destinasi yang Ramah dan Menguntungkan

29 Maret 2024   05:01 Diperbarui: 29 Maret 2024   05:05 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Misalnya, pengusaha lokal dapat memanfaatkan momen ini untuk menjual produk-produk khas Ramadhan, seperti makanan dan kerajinan tangan, yang dapat meningkatkan pendapatan dan menciptakan lapangan kerja baru di daerah tersebut.

Namun, untuk memaksimalkan potensi pariwisata Ramadhan, diperlukan upaya kolaboratif dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, industri pariwisata, dan masyarakat lokal. 

Pemerintah dapat memainkan peran yang penting dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan pariwisata Ramadhan melalui kebijakan yang mendukung, infrastruktur yang memadai, dan promosi destinasi wisata yang tepat.

Industri pariwisata juga memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa destinasi wisata Ramadhan memenuhi standar kualitas dan keamanan yang tinggi. Ini termasuk memberikan pelatihan kepada tenaga kerja di sektor pariwisata tentang kebutuhan dan preferensi wisatawan Muslim, serta memastikan bahwa fasilitas-fasilitas yang disediakan sesuai dengan prinsip-prinsip keberagaman dan inklusi.

Di sisi lain, masyarakat lokal juga memiliki peran yang penting dalam mendukung pengembangan pariwisata Ramadhan dengan menjadi tuan rumah yang ramah dan menyambut para wisatawan dengan hangat. 

Hal ini mencakup memberikan informasi tentang budaya dan tradisi lokal, serta berpartisipasi dalam kegiatan promosi dan penyelenggaraan acara-acara khas Ramadhan yang dapat menarik minat wisatawan.

Pariwisata Ramadhan merupakan peluang yang menarik untuk memperkenalkan dan mengembangkan destinasi wisata yang ramah dan menguntungkan. Dengan memperhatikan kebutuhan dan preferensi wisatawan Muslim, serta melibatkan berbagai pemangku kepentingan dalam pengembangan pariwisata Ramadhan, kita dapat menciptakan pengalaman wisata yang berkesan dan memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi komunitas lokal. Dengan demikian, pariwisata Ramadhan dapat menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang berkelanjutan.

Di tengah gemerlapnya dunia pariwisata, bulan Ramadhan telah menjadi momentum yang tidak hanya sakral bagi umat Islam, tetapi juga peluang ekonomi yang signifikan bagi destinasi wisata di seluruh dunia. F

enomena ini telah memunculkan beragam inovasi dan strategi bisnis untuk memanfaatkan potensi Ramadhan sebagai sumber pendapatan baru bagi industri pariwisata. Melalui pendekatan ekonomi, kita dapat memahami bagaimana pengembangan destinasi wisata yang ramah dan menguntungkan selama bulan suci ini dapat menjadi contoh keberhasilan yang inspiratif.

Potensi Ekonomi Pariwisata Ramadhan

Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang keberhasilan pariwisata Ramadhan, penting untuk memahami potensi ekonominya. Menurut data dari World Tourism Organization (UNWTO), pendapatan dari pariwisata Ramadhan di seluruh dunia diperkirakan mencapai lebih dari $300 miliar setiap tahunnya. Ini menunjukkan bahwa Ramadhan bukan hanya tentang spiritualitas, tetapi juga merupakan peluang ekonomi yang signifikan bagi banyak negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun