Mohon tunggu...
Syahrul Chelsky
Syahrul Chelsky Mohon Tunggu... Lainnya - Roman Poetican

90's Sadthetic

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Mourinho dan Istilah “Parkir Bus” yang Ia Ciptakan untuk Tottenham

21 November 2019   01:44 Diperbarui: 21 November 2019   10:35 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rentetan hasil minor yang diderita Tottenham Hotspur pada akhirnya harus memaksa Mauricio Pochettino angkat kaki. The Lily White—julukan Tottenham Hotspur—masih terjerembab di papan bawah klasemen hingga memasuki pekan ketiga belas.

Direksi klub mengambil langkah cepat dengan menyudahi masa kerja pria Argentina kendati kontrak pelatih yang musim lalu mengantar Harry Kane dan kolega melenggang ke final Champions League itu masih tersisa tiga setengah tahun.

Nama Carlo Ancelotti disebut sempat diincar oleh manajemen Spurs, namun nama akhir yang ditunjuk adalah flamboyan kelahiran Setubal, Jose Mourinho.

Mourinho tentu bukanlah sosok yang asing bagi kompetisi sepak bola di Negeri Ratu Elizabeth. Ia telah paham betul seluk-beluk liga paling kompetitif di dunia tersebut.

Sebelumnya, ia sudah pernah membesut Chelsea sebanyak dua periode (2004-2007 dan 2013-2015), membawa The Blues duduk di atas tahta sebanyak tiga kali. Dan ia juga pernah menoreh kiprah bersama Manchester United—klub yang memecatnya tahun lalu. Meskipun karirnya bersama The Red Devil memang tidak membawanya kembali mengangkat tropi yang sama.

Selain kedua klub Liga Inggris di atas, ia juga pernah mentas bersama Porto, Inter Milan dan Real Madrid. Mempersebahkan tropi-tropi bergengsi, termasuk dua piala Liga Champions—masing-masing untuk Porto dan Inter.

Menariknya, pelatih yang identik dengan permainan bertahan ini sudah cukup melekat dengan Chelsea, yang adalah rival sekota Tottenham. Sebagian pihak bahkan menilai jika pelatih berjuluk The Special One itu telah menjilat ludahnya sendiri setelah memutuskan untuk menerima pinangan Tottenham.

Hal ini terjadi bukan karena tanpa alasan. Berkaca dari penuturannya sendiri, Mourinho pada tahun 2015 lalu, jelang laga puncak piala Liga Inggris—sekarang EFL Cup—yang mempertemukan Chelsea dengan Tottenham, manajer asal Portugal mengklaim bahwa dirinya tidak akan pernah bisa melatih Tottenham karena ikatan batinnya dengan klub berzirah biru tersebut.

Mourinho bahkan menyebut jika dirinya pernah didekati oleh Daniel Levy, bos Tottenham, pada tahun 2007 silam untuk melakukan “pengkhianatan” terhadap salah satu kesepakatan dengan Chelsea yang menyatakan bahwa ia tidak boleh menerima pinangan klub Inggris lain selama dua musim seusai masa baktinya berakhir pada musim 2007/2008.

Barangkali memang tidak akan ada yang menyangka bila pada akhirnya Mourinho berbaur dengan Tottenham apabila kita menilik lebih jauh, di mana Mourinho perlahan mulai dikenal sebagai pencetus terminologi “Parkir Bus”—sebutan untuk permainan bertahan dengan hanya mengandalkan serangan balik—pada tahun 2004 lalu, sewaktu ia masih mengarsiteki Chelsea.

Mourinho yang memang dicap sebagai pribadi dengan watak arogan dan kalimat-kalimatnya yang blak-blakan itu pernah dibikin Tottenham besutan Jacques Santini garuk-garuk kepala. Pasalnya, timnya waktu itu, Chelsea, suskses ditahan imbang oleh Tottenham yang bermain sangat dalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun