Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sepiring Kehangatan

23 Februari 2025   18:32 Diperbarui: 23 Februari 2025   18:32 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Meta AI 

Mbok Darmi tersenyum, matanya berkaca-kaca. "Tentu, Mbak. Kita masak sama-sama, seperti dulu Mbak masak dengan Ibu."

Sore itu, untuk pertama kalinya sejak kepergian Ibu, aku tidak merasa hampa. Ada kehangatan yang perlahan mengisi celah-celah kosong di hatiku. Mungkin memang benar kata Ibu---cinta itu seperti nasi uduk, perlu waktu untuk meresap, tapi sekali meresap, kehangatannya akan terasa sampai ke dalam. Dan aku tahu, kehangatan itu akan selalu ada, meski Ibu sudah tiada.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun