3 cangkir santan
2 lembar daun salam
1 batang serai
Garam secukupnya
Dan yang paling penting: 1 cangkir penuh kesabaran dan cinta.
Seperti nasi uduk ini, hidup perlu dimasak dengan kesabaran. Kadang kita tidak bisa memaksa semuanya terjadi sesuai keinginan. Ada waktunya beras menyerap santan, ada waktunya aroma rempah meresap. Begitu juga dengan anak kita---ada waktunya dia akan kembali, ada waktunya dia akan mengerti.
Untuk putriku Ana,
Yang selalu kubanggakan bahkan dalam diamku.
-Ibu-"
Hujan di luar mulai reda, menyisakan rintik-rintik kecil. Sinar matahari menerobos dari sela-sela awan, membentuk pelangi samar di kejauhan. Aku menatap nasi uduk di piringku yang sudah hampir dingin, tapi kali ini dengan pandangan berbeda. Aku merasa seperti Ibu ada di sini, membisikkan bahwa semuanya akan baik-baik saja.
"Mbok," kataku pelan, "besok... besok ajari saya masak nasi uduk ya?"