Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sepiring Kehangatan

23 Februari 2025   18:32 Diperbarui: 23 Februari 2025   18:32 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Meta AI 

3 cangkir santan

2 lembar daun salam

1 batang serai

Garam secukupnya

Dan yang paling penting: 1 cangkir penuh kesabaran dan cinta.

Seperti nasi uduk ini, hidup perlu dimasak dengan kesabaran. Kadang kita tidak bisa memaksa semuanya terjadi sesuai keinginan. Ada waktunya beras menyerap santan, ada waktunya aroma rempah meresap. Begitu juga dengan anak kita---ada waktunya dia akan kembali, ada waktunya dia akan mengerti.

Untuk putriku Ana,

Yang selalu kubanggakan bahkan dalam diamku.

-Ibu-"

Hujan di luar mulai reda, menyisakan rintik-rintik kecil. Sinar matahari menerobos dari sela-sela awan, membentuk pelangi samar di kejauhan. Aku menatap nasi uduk di piringku yang sudah hampir dingin, tapi kali ini dengan pandangan berbeda. Aku merasa seperti Ibu ada di sini, membisikkan bahwa semuanya akan baik-baik saja.

"Mbok," kataku pelan, "besok... besok ajari saya masak nasi uduk ya?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun