Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Guru yang masih belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mengendalikan Harga Beras: Perpaduan Kebijakan Jangka Pendek dan Jangka Panjang

1 Maret 2024   17:36 Diperbarui: 1 Maret 2024   17:41 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen pribadi via image creator Canva 

Kelima, operasi pasar juga perlu dibarengi kebijakan lain yang mendukung stabilisasi harga beras. Misalnya dengan impor beras untuk menambah pasokan ketika harga mulai meningkat. Atau kebijakan moneter untuk menjaga inflasi agar daya beli masyarakat tidak melemah.

Keenam, keterbatasan utama operasi pasar adalah membutuhkan anggaran besar untuk subsidi sementara efek penurunan harganya hanya bersifat sementara. Begitu operasi pasar berakhir, harga kembali normal. Operasi pasar pun perlu diulang beberapa kali dalam setahun.

Ketujuh, oleh sebab itu operasi pasar tidak dapat berdiri sendiri sebagai satu-satunya kebijakan pengendalian harga beras. Diperlukan kebijakan jangka panjang yang mendukung swasembada beras nasional. 

Kebijakan jangka panjang ini antara lain percepatan infrastruktur irigasi pertanian, pengembangan teknologi dan inovasi pertanian, perbaikan sistem distribusi dan logistik beras hingga ke pelosok nusantara, serta efisiensi rantai pasok beras secara keseluruhan.

Dengan demikian, operasi pasar beras oleh pemerintah hanya efektif dalam mengendalikan harga beras dalam jangka pendek. Efektivitasnya pun terbatas oleh ketersediaan CBP. Agar berkelanjutan, operasi pasar perlu didukung oleh berbagai kebijakan makroekonomi dan kebijakan sektor pertanian yang saling melengkapi. Operasi pasar tidak dapat menjadi satu-satunya andalan kebijakan pemerintah dalam mengendalikan harga beras. Diperlukan dukungan kebijakan jangka panjang dan terpadu di sektor hulu dan hilir agar swasembada beras tetap terjaga dengan harga yang terjangkau masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun