Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Guru yang masih belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Merdeka Belajar Demokrasi

8 Februari 2024   00:01 Diperbarui: 8 Februari 2024   00:13 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Antara 

"Masa depan bangsa tergantung pada apa yang kamu ajarkan pada anak-anakmu hari ini."

Bangsa Indonesia akan menyelenggarakan pesta demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu) untuk memilih pemimpin bangsa untuk 5 tahun ke depan. Momentum pemilu merupakan ajang bagi seluruh elemen bangsa untuk berpartisipasi membangun demokrasi. Pendidikan memainkan peran sentral dalam menyiapkan generasi muda sebagai pemilih cerdas dan rasional. Guru sebagai ujung tombak pendidikan dituntut untuk menjadi teladan dalam mengajarkan nilai-nilai demokrasi dan kewarganegaraan.

Delapan organisasi guru menyerukan peran sentral guru melalui "Petisi Pendidikan Kita Berpihak kepada Anak, Bersetia pada Etika". Petisi ini sendiri dilakukan di Jakarta, Selasa (6/2/2024). Petisi ini merupakan kontribusi organisasi guru dalam mendukung penyelenggaraan pendidikan demokrasi. Guru dipanggil untuk setia pada etika profesi dan menjadi teladan bagi murid. Independensi guru sangat penting untuk memastikan proses pembelajaran berjalan objektif dan rasional, terbebas dari tekanan politik ataupun kepentingan tertentu. Pilihan politik murid perlu dihormati dan dididik untuk menjadi pemilih cerdas.

Pendidikan demokrasi tidak bisa dilepaskan dari peran guru. Guru adalah ujung tombak penanaman nilai-nilai demokrasi dan kewarganegaraan. Guru berinteraksi langsung dengan para murid dalam proses pembelajaran. Karenanya, guru memiliki tanggung jawab untuk mendidik generasi muda agar menjadi warga negara yang cerdas, kritis, dan bertanggung jawab. Mereka perlu dipersiapkan untuk berpartisipasi sebagai pemilih yang rasional dalam demokrasi. Pemilu menjadi momen penting untuk menerapkan pembelajaran kewarganegaraan. 

Salah satu tugas utama guru adalah memfasilitasi pemahaman murid tentang demokrasi dan pemilu. Murid perlu memahami sistem demokrasi dan pemilu sebagai wujud kedaulatan rakyat. Pemahaman ini penting agar mereka bisa berpartisipasi secara rasional sebagai pemilih. Guru juga bertugas membantu murid mencari dan menilai informasi secara kritis sebagai dasar menentukan pilihan politik. Dengan demikian, guru mendidik generasi muda untuk menjadi pemilih cerdas yang memilih berdasarkan nurani dan pemahaman, bukan karena tekanan atau manipulasi pihak tertentu.   

Dalam menjalankan peran ini, independensi guru mutlak diperlukan. Guru harus terbebas dari tekanan politik atau kelompok kepentingan untuk memastikan proses pembelajaran demokrasi berjalan objektif. Guru perlu menjaga independensi dengan fokus melaksanakan kurikulum pendidikan kewarganegaraan, bukan kepentingan politik sesaat. Guru tidak boleh memaksakan pandangan atau memengaruhi pilihan politik para murid. Pilihan politik murid harus dihargai dan dididik agar menjadi pemilih cerdas dan rasional.   

Selain itu, guru harus menciptakan iklim pembelajaran yang terbuka dan saling menghormati. Murid dididik untuk menghargai perbedaan pandangan dan pilihan politik. Keterbukaan dan saling menghormati penting agar proses pendidikan demokrasi berjalan efektif. Guru mencontohkan sikap terbuka dan menghargai perbedaan sebagai bagian dari pendidikan karakter. Dengan demikian, sekolah menjadi tempat belajar nilai-nilai demokrasi dan kewarganegaraan secara utuh.

Guru memiliki tanggung jawab besar untuk mendidik generasi muda agar menjadi warga negara yang baik. Momen pemilu 2024 menjadi kesempatan bagi guru menunjukkan peran sentralnya dalam pendidikan demokrasi. Guru dituntut untuk setia pada etika profesi dan independensi demi terselenggaranya proses pembelajaran yang objektif dan berkualitas. Dengan cara ini, guru sungguh-sungguh memberikan kontribusi positif bagi masa depan bangsa melalui pembelajaran nilai-nilai demokrasi dan kewarganegaraan.

Untuk itu, pemerintah dan masyarakat perlu mendukung upaya guru dalam mendidik generasi muda tentang demokrasi. Pemerintah dapat memberikan pelatihan dan memfasilitasi guru agar mampu mengajarkan pendidikan kewarganegaraan secara efektif. Sementara, masyarakat perlu menghargai peran guru dan tidak memberikan tekanan yang dapat mempengaruhi independensi guru. Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, guru dapat menjalankan tugas mulianya dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun