Mohon tunggu...
syahnira mayarani
syahnira mayarani Mohon Tunggu... Lainnya - ..

.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Surat Darimu

21 November 2020   18:14 Diperbarui: 21 November 2020   19:41 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“tiap tahun Horan memenangkan lomba panah, tahun ini hanya ada Peter. Dia bisa menang ga ya?”

‘Horan?” tanyaku karena penasaran.

“iya, tiap tahun dia mewakili sekolah kita mengikuti lomba panah. Tapi dia sekarang sudah tidak ada, dia pindah sekolah,”

Ternyata Horan sudah pindah sekolah. Jadi kursi yang aku duduki saat pertama kali datang ke sini adalah kursi Horan sebelum dia pindah. Padahal aku sangat ingin berterima kasih kepadanya.

Di surat keempat tertulis surat berikutnya akan kutemukan jika aku pergi ke belakang kandang kelinci lalu menutup mata sambil berjalan lima langkah ke depan, tujuh langkah ke kanan, lalu maju sepuluh langkah ke depan. Petunjuknya aneh sekali, tapi aku tetap mengikutinya. Saat membuka mata tiba – tiba di depanku ada Peter. Dan juga aku berada di sebuah tempat yang sepertinya adalah markas rahasia milik orang.

“Sora?! Kamu ngapain di sini?” Tanya Peter terkejut melihatku.

Aku pun menjelaskan tentang surat Horan kepada Peter. Kami pun menemukan surat itu bersama – sama. Setelah itu Peter menceritakan kisah dia dengan Horan. Dulu Peter berteman dengan anak – anak nakal. Lalu suatu hari mereka bertengkar karena perbuatan anak – anak nakal itu sudah keterlaluan. Saat itu, Horan menemukan Peter menangis di tengah hutan, Horan menenangkan Peter, lalu akhirnya mereka berteman.

“sudah kuduga kamu dan Horan pasti berteman,” kataku setelah mendengar cerita Peter.

“tidak, sepertinya hanya aku yang berpikir begitu. Saat Horan pindah, dia tidak bilang apapun padaku,” jawab Peter.

“dan bahkan dia meninggalkan surat buat anak yang ga dia kenal… menyebalkan,” kata Peter kesal.

Peter memutuskan untuk pergi. Aku pun membuka surat yang tadi kami temukan. Setelah kubaca surat itu, ternyata surat itu ditujukan untuk Peter. Aku pun memberikannya sebelum Peter pergi. Surat itu berisi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun