Mohon tunggu...
Syahira Hir
Syahira Hir Mohon Tunggu... Lainnya - Squidward

Akun mati

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Faktor Ekonomi Makro dan Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

25 Desember 2021   19:22 Diperbarui: 25 Desember 2021   20:22 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Irving Fisher menyebutkan bahwa tingkat bunga nominal dipengaruhi oleh tingkat bunga riil dan tingkat inflasi, sehingga laju inflasi dapat mempengaruhi besarnya tingkat suku bunga. Apabila laju inflasi meningkat, pemerintah akan meningkatkan suku bunga SBI agar kestabilan moneter tetap terjaga.

Peningkatan suku bunga SBI bagi perusahaan dalam industri manufaktur akan berpengaruh pada nilai sekarang (present value) aliran kas perusahaan. Perusahaan dengan rasio pinjaman yang tinggi akan menyebabkan laba perusahaan berkurang karena harus membayar lebih banyak untuk biaya bunga dan terpaksa kehilangan kesempatan dalam berinvestasi. 

Hal tersebut menyebabkan laba yang diperoleh perusahaan berkurang. Rendahnya laba yang didapat oleh perusahaan menggambarkan rendahnya nilai Return on Equity (ROE). Nilai ROE yang rendah menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan mengalami penurunan karena perusahaan tidak mampu menghasilkan keuntungan dengan modal sendiri yang dimilikinya.  

Berdasarkan hal tersebut, dapat dilihat adanya hubungan negatif antara faktor ekonomi makro dengan kinerja keuangan. Meskipun demikian, faktor ekonomi makro ternyata tidak memberi pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan manufaktur di BEI periode 2009-2011, yang diukur dengan Return on Equity (ROE). 

Hal ini disebabkan oleh dua hal. Pertama, banyaknya jumlah sampel perusahaan manufaktur dalam penelitian ini yang didominasi oleh jenis barang-barang esensial atau barang kebutuhan pokok, dimana apabila terjadi perubahan pendapatan maka tidak akan mengurangi atau menambah jumlah permintaan terhadap barang esensial tersebut. 

Jenis barang-barang esensial pada industri manufaktur seperti sektor industri dasar dan kimia serta sektor industri barang konsumsi pada umumnya bersifat inelastis, yang berarti bahwa persentase perubahan kuantitas permintaan lebih kecil daripada persentase perubahan harga barang tersebut, sehingga tidak terlalu berdampak pada volume penjualan perusahaan.  


Kedua, rata-rata inflasi selama periode pengamatan yakni dari tahun 20092011 cukup rendah. Lonjakan inflasi tertinggi terjadi pada tahun 2010 yang disebabkan oleh volatile foods  tidak memberi pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan manufaktur karena hanya sekitar 30 persen dari jumlah sampel perusahaan yakni sektor industri barang konsumsi yang terdiri dari industri makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami kenaikan harga. 

Sektor industri dasar dan kimia serta sektor aneka industri yang tidak termasuk dalam kategori volatile foods cenderung tidak mengalami kenaikan harga, sehingga laju inflasi yang terjadi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan manufaktur dalam penelitian ini. 

Stabilnya tingkat suku bunga juga menyebabkan perusahaan dapat menangkap berbagai peluang investasi dengan biaya bunga yang rendah, sehingga perusahaan dapat memaksimalkan kinerjanya dan laba perusahaan tidak habis digunakan untuk membayar bunga. 

Hal tersebut menyebabkan perusahaan memiliki tingkat kesensitifan yang rendah terhadap laju inflasi dan tingkat suku bunga. Rendahnya kesensitifan perusahaan manufaktur terhadap laju inflasi dan tingkat suku bunga menyebabkan faktor ekonomi makro tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan manufakur.  Hasil penelitian ini menolak penelitian yang dilakukan oleh Demir (2007), Rachmawati (2012) dan Salman et al. (2011).  

Implikasi Penelitian  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun