Mohon tunggu...
Syahira Hir
Syahira Hir Mohon Tunggu... Lainnya - Squidward

Akun mati

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Faktor Ekonomi Makro dan Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

25 Desember 2021   19:22 Diperbarui: 25 Desember 2021   20:22 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Analisis kelayakan data laju inflasi, tingkat suku bunga dan nilai tukar rupiah terhadap dolar US dalam bentuk variabel laten ekonomi makro dilakukan dengan memperhatikan Measure of Sampling Adequacy (MSA) menurut Keyser-Meyer-Olkin (KMO), Barlett’s test of sphericity, serta memeriksa total varians yang dijelaskan (total variance explained) dan eigenvalue serta menghitung skor faktornya. 

Berdasarkan kriteria tersebut, nilai tukar dikeluarkan karena varians kumulatifnya berada di bawah 60%.  
Tabel 3 Ringkasan Analisis Loading Factor Komponen  Variabel Faktor Ekonomi Makro
Component Matrixa
 
 Component
 1
Tingkat Suku Bunga .835
Tingkat Inflasi Indonesia .946
Extraction Method: Principal Component Analysis.
a. 1 components extracted.
 
Hasil analisis faktor menunjukkan bahwa laju inflasi memiliki angka loading factor yang lebih tinggi dibandingkan tingkat suku bunga, menunjukkan bahwa laju inflasi memiliki pengaruh dominan terhadap faktor ekonomi makro, dimana tingkat suku bunga dan tingkat inflasi memiliki pengaruh dalam membentuk faktor ekonomi makro. Oleh karena itu, faktor ekonomi makro dapat ditentukan oleh tingkat suku bunga dan tingkat inflasi.  

Analisis Pengaruh Antar Variabel  

Untuk menentukan koefisien jalur pada bagian ini diselesaikan melalui model persamaan regresi secara bertahap sebagai berikut :  
Struktur 1:  Pengaruh faktor ekonomi makro (X1) dan kinerja keuangan (X2)
terhadap nilai perusahaan (Y), yang dapat dirumuskan dengan :  
Y = b1X1 + b2X2 + e1, sehingga membentuk persamaan sebagai
berikut: Y = 0,754X1 + 0,112X2  .....................................................  (3)
Struktur 2:  Pengaruh faktor ekonomi makro (X1) terhadap kinerja keuangan (X2),
dapat dirumuskan dengan : X2 = b3X1 + e1, sehingga membentuk
persamaan sebagai berikut  :  X2 = -0,214X1 ................... ...............  (4)
Dimana :
X1 adalah faktor ekonomi makro, X2 adalah kinerja keuangan, dan Y adalah nilai perusahaan.  
Tabel 4 Hasil Uji Pengaruh Faktor Ekonomi Makro dan Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan
 
 Koefisien Regresi    
Regresi Standar (β) t hitung P. Value Keterangan
X1                 Y 0,754 0,260 0,795 Tidak Signifikan
X2              Y 0,112 2,839 0,002 Signifikan
X1            X2 -0,214 -0,156 0,876 Tidak Signifikan

Pengujian Hipotesis

1)H1 : Faktor ekonomi makro berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan pada industri manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 20092011. Hasil analisis menunjukkan  nilai t hitung sebesar 0,260 dengan probabilitas 0,795. Artinya faktor ekonomi makro berpengaruh positif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Hipotesis satu ditolak.  


2)H2 : Kinerja keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan pada industri manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 20092011. Hasil analisis menunjukkan nilai t hitung sebesar 2,839 dengan probabilitas 0,002. Artinya kinerja keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, dengan kata lain hipotesis dua diterima.

3)H3 : Faktor ekonomi makro berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja keuangan pada industri manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011. Hasil analisis menunjukkan nilai t hitung sebesar -0,156 dengan probabilitas 0,876. Artinya faktor ekonomi makro berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap kinerja keuangan. Hipotesis tiga ditolak.

Pembahasan

1. Pengaruh Faktor Ekonomi Makro Terhadap Nilai Perusahaan
Faktor ekonomi makro yang diwakili oleh laju inflasi dan tingkat suku bunga berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, tetapi pengaruhnya tidak signifikan. 

Laju inflasi yang meningkat dapat meningkatkan nilai perusahaan, dan begitu juga sebaliknya. Hal ini disebabkan oleh rendahnya rata-rata laju inflasi selama periode pengamatan yang masih tergolong ringan, sehingga justru dapat merangsang pertumbuhan dunia usaha untuk memperluas produksinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun