Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Memasak Kesempatan dan Kepercayaan

30 April 2024   08:15 Diperbarui: 30 April 2024   09:01 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ibu dan anak memasak bersama di dapur. (Freepik/jcomp)

"Terima kasih semua, saya bangga dengan usaha kalian hari ini. Mari kita terus belajar dan tumbuh bersama sebagai satu tim," tutur Ernanda saat mereka bersiap pulang.

Langkah Ernanda pulang terasa lebih ringan. Dia tahu tantangan masih menanti, namun sekarang dia memiliki keyakinan baru tentang pentingnya memberi kesempatan dan mendukung pertumbuhan bersama.

***

Sebulan berlalu sejak Ernanda memutuskan untuk mengubah cara memimpin timnya. Keputusannya untuk memberikan kesempatan kepada setiap anggota tim telah membuahkan hasil yang positif. Proyek yang mereka kerjakan kini menunjukkan kemajuan yang signifikan, dan Ernanda merasa bahwa timnya semakin kompak dan bersemangat.

Hari itu, Ernanda merencanakan presentasi untuk menunjukkan hasil kerja timnya kepada para manajer senior dan stakeholder lainnya. Dia berdiri di depan cermin di ruang kerjanya, mengatur napas dan berusaha menenangkan diri. "Kamu bisa melakukan ini," gumamnya kepada diri sendiri.

Saat presentasi dimulai, Ernanda memperkenalkan setiap anggota timnya, memberikan kredit atas kontribusi mereka. "Tanpa kerja keras dan dedikasi mereka, kita tidak akan berada di posisi ini hari ini," ujarnya dengan bangga. Saat ia menyajikan data dan hasil kerja tim, respons dari manajer senior sangat positif.


"Bu Ernanda, Anda telah melakukan pekerjaan yang luar biasa dengan tim ini. Kami terkesan dengan kemajuan yang kalian capai dalam waktu singkat," komentar Pak Budi, salah satu manajer senior.

Usai presentasi, Ernanda merasa lega dan puas. Dia kembali ke ruang kerjanya dan menemukan sebuah pesan Whatsapp dari Dian yang berisi video. Dalam video tersebut, Dian terlihat sedang membantu teman-temannya melakukan percobaan sains di sekolah. "Lihat Bu, aku mengajari teman-temanku seperti Ibu kalau sedang memimpin rapat di kantor," kata Dian dengan senyum lebar.

Mata Ernanda berkaca-kaca melihat betapa anaknya telah tumbuh menjadi pribadi yang berani dan peduli. Dian telah mempelajari nilai penting dari dirinya---keberanian untuk mencoba dan membantu orang lain untuk tumbuh.

Mengakhiri hari yang panjang, Ernanda kembali ke rumah. Duduk di kursi goyang di teras rumah, tempat dia sering berpikir dan merenung. Dia merenungkan perjalanan terakhir ini. Dia menyadari betapa pentingnya memberikan kepercayaan dan kesempatan kepada orang lain untuk berkembang. Sama seperti dia memberikan kesempatan kepada timnya dan bagaimana Dian belajar untuk berbagi pengetahuannya.

Sambil menikmati semilir angin sore, Ernanda tersenyum sendiri. Dia tahu tantangan akan selalu ada, tapi dengan kepercayaan dan dukungan, setiap tantangan bisa diatasi. Dengan hati yang lebih ringan, dia berdiri dan berjalan tegap masuk ke dalam rumah, siap untuk merencanakan langkah selanjutnya bersama tim dan keluarganya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun