Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Penguasa Ombak

16 April 2024   05:11 Diperbarui: 16 April 2024   05:25 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pura kecil di atas pulau batu, 100 meter lepas pantai Balekambang. (Foto: Wikipedia/Utems)

Widya: (tersenyum bangga) "Lihat, kamu sudah jadi penguasa ombak!"

Ketika ombak itu berlalu, Reza tertawa kegirangan, terbebas dari rasa takut yang lama mengikatnya. Widya bergabung, dan mereka berdua berpelukan, merasakan kekuatan ikatan mereka yang semakin erat.

Widya: "Kamu sudah menaklukkan ketakutanmu, Reza. Sekarang, ombak adalah teman, bukan musuh."

Senja di pantai Balekambang menyaksikan momen penuh kemenangan bagi Reza. Hari itu bukan hanya tentang mengalahkan rasa takut, tetapi juga tentang menemukan keberanian untuk menghadapi tantangan yang lebih besar dalam hidup.

Reza: "Bu, terima kasih. Tanpa ibu, aku tidak mungkin bisa melakukan ini."

Widya: "Kita selalu lebih kuat bersama, Nak. Ibu selalu ada untukmu, dalam setiap langkah."

Mereka duduk bersama di pasir pantai, menatap langit yang berubah warna, merenungkan hari yang penuh dengan pelajaran berharga tentang keberanian, kepercayaan, dan kasih sayang.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun