Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Roti

28 Februari 2024   08:00 Diperbarui: 28 Februari 2024   08:02 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi remah-remah roti. (Freepik.com)

ROTI

Remah-remah roti itu berceceran
Semut-semut merah berpesta pora
Lama aku memandanginya
Lucu sekaligus takjub
Jika tak ada remah roti apa lagi yang kau cari
Ah, toko roti pasti masih produksi roti
Dan pasti masih banyak remah-remah roti lagi
Tapi apakah semut-semut merah bertambah banyak?

Tuhan, ku yakin Engkau Maha Adil
Engkau beri remah-remah roti untuk hamba-hambaMu yang lemah
Tapi Tuhan..., seringkali aku juga makan 'remah-remah roti' yang aku tak pernah tahu dari mana datangnya...
Apakah itu juga keadilanMu?
Kapan Engkau beri aku 'roti'?
'Roti' yang putih bersih

Tuhan, aku sangat ingin...

Malang, 13 Maret 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun