Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Strategi Mengatasi Polarisasi Politik di Indonesia Pasca-pemilu

27 Februari 2024   21:23 Diperbarui: 29 Februari 2024   07:01 682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menjaga persatuan bangsa. (Freepik/jcomp)

Pendidikan yang menekankan pada keterampilan sosial dan emosional juga penting untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan berempati.

4. Reformasi Kebijakan dan Sistem Pemilu

Mengkaji ulang sistem pemilu untuk memastikan bahwa ia mendorong perwakilan yang luas dan mengurangi insentif untuk polarisasi bisa menjadi langkah penting. 

Contohnya, penerapan sistem pemilu yang lebih proporsional dapat mendorong partisipasi politik yang lebih inklusif dan meminimalisir dominasi oleh satu atau dua partai besar. Reformasi ini dapat membantu mengurangi "pemenang mengambil semua" mentalitas yang sering memicu polarisasi.

5. Pembangunan Tujuan Superordinat

Mengidentifikasi dan mempromosikan tujuan superordinat yang membutuhkan kerjasama lintas kelompok dapat mengurangi polarisasi. Proyek bersama yang menargetkan masalah sosial, seperti pengentasan kemiskinan, perlindungan lingkungan, atau pengembangan pendidikan, bisa menjadi titik temu yang mempersatukan berbagai kelompok. 

Kerja sama dalam mencapai tujuan yang lebih besar ini dapat mengurangi fokus pada perbedaan dan memperkuat identitas bersama.

6. Memperkuat Institusi Demokratis

Memperkuat institusi demokratis dan memastikan mereka beroperasi secara transparan dan adil adalah kunci untuk membangun kepercayaan publik. 

Ini termasuk lembaga pemilihan umum, peradilan, dan media. Ketika masyarakat memiliki kepercayaan pada institusi ini, mereka lebih cenderung untuk menerima hasil pemilu dan berpartisipasi dalam proses politik secara konstruktif.

7. Peningkatan Akses dan Partisipasi dalam Proses Politik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun