Algoritma Memecahbelah Demokrasi?
Mari ciptakan ruang publik yang lebih inklusif, di mana perbedaan diperlakukan sebagai kekuatan dan bukan sebagai sumber perpecahan.
Polarisasi politik merupakan fenomena kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor psikologis, sosial, dan budaya.
Penelitian menemukan hasil yang sangat mengejutkan: warga negara yang kesepian lebih kecil kemungkinannya untuk memberikan suara dalam pemilu.
Apakah gelaran Pemilu baik itu Pileg dan Pilpres berdampak pada iklim kerja dan ekosistem kerja kantor?
Mengenal Presidential Threshold 2024
Dalam menghadapi polarisasi politik yang semakin ekstrem, peran MKRI sebagai pihak netral, fasilitator dialog, dan mediator sangat penting.
Pada era digital ini, media sosial telah menjadi tempat utama bagi masyarakat untuk berinteraksi, berbagi informasi, dan menyampaikan pendapat mereka.
"Politik identitas yang baik adalah yang memperkuat keberagaman tanpa mengorbankan persatuan kita sebagai masyarakat dan bangsa".
Polarisasi medsos telah terjadi. Fenomena ini cukup mengerikan dan kamu perlu tahu!
Apakah politik identitas yang menimbulkan polarisasi ini bisa terjadi di kontestasi pemilu pemilu 2024?
Gelembung politik makin besar dan bisa meleduk kapan waktu. Dorr!!
Baru-baru ini saya mengetahui jika Presidential Thereshold 20% yang digugat oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ditolak Mahkamah Konstitusi.
Pada hari Selasa, 7 Juni 2022, Mendagri, KPU, Bawaslu dan DPR RI dalam rapat konsinyering menyepakati masa kampanye pemilu 2024 menjadi 75 hari.
Siapakah yang senang, jika polarisasi politik berhasil membuat anak bangsa jadi gontok-gontokan? Ada tiga kelompok yang diuntungkan
Polarisasi politik ini sangat jelas menyebabkan terganggunya demokrasi, karena menyebabkan adanya penyekatan antar golongan
pentingnya literasi membaca informasi agar tidak terpancing untuk melakukan politik identitas yang ditampilkan oleh dramaturgi politisi.