Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Membentuk Budaya Keberanian Bicara dan Tindakan di Tempat Kerja

12 Januari 2024   10:50 Diperbarui: 12 Januari 2024   10:56 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi berani menegur teman kerja atau atasan. (Sumber gambar: Freepik/master1305)

4. Efek Penonton

Fenomena 'efek penonton', di mana individu kurang cenderung untuk mengambil tindakan ketika ada orang lain yang juga menyaksikan, mungkin juga relevan di Indonesia. Dalam konteks sosial yang erat, di mana orang sering takut akan penghakiman sosial, ini bisa menjadi penghalang tambahan untuk mengambil tindakan.

Strategi Menghadapi Perilaku Buruk

Melanjutkan diskusi tentang bagaimana menghadapi perilaku buruk, kita akan mengeksplorasi bagaimana enam tips dari artikel asli dapat diadaptasi dan diterapkan dalam konteks sosial dan profesional Indonesia. Pendekatan ini harus mempertimbangkan norma-norma budaya dan hierarki sosial yang berlaku.

1. Menyatakan Keprihatinan dengan Cara yang Taktis

Di Indonesia, mengungkapkan ketidaksetujuan atau keprihatinan perlu dilakukan dengan cara yang halus dan tidak langsung, untuk menghindari 'menyudutkan' orang lain. Misalnya, daripada langsung mengkritik, bisa dengan mengajukan pertanyaan yang membuka diskusi atau menyampaikan pendapat sebagai sebuah saran. Pendekatan ini menghormati norma keharmonisan dan menghindari konfrontasi langsung.

2. Menggunakan Humor dan Sindiran dengan Hati-Hati

Humor dan sindiran bisa menjadi alat yang efektif dalam menghadapi komentar atau perilaku yang tidak pantas, tapi ini harus dilakukan dengan hati-hati di Indonesia. Penting untuk memastikan bahwa humor tidak tersesat menjadi ejekan atau menghina, yang bisa kontraproduktif dalam budaya yang menghargai kesopanan dan keharmonisan.

3. Menunjukkan Koneksi Pribadi dan Empati

Dalam masyarakat yang mementingkan hubungan interpersonal, menunjukkan empati dan koneksi pribadi bisa menjadi cara yang efektif untuk mengungkapkan ketidaksetujuan. Misalnya, mengungkapkan bagaimana perilaku atau komentar tertentu memengaruhi Anda secara pribadi atau orang-orang yang Anda kenal, bisa membantu membuat orang lain lebih sadar dan responsif terhadap dampak perilaku mereka.

4. Berlatih Respons yang Beragam

Menghadapi perilaku buruk memerlukan keberanian dan ketangkasan dalam berkomunikasi. Di Indonesia, latihan berperan (role-play) dalam situasi yang beragam bisa membantu mempersiapkan individu untuk merespons dengan cara yang tepat dan efektif. Latihan ini dapat membantu membangun kepercayaan diri dan kemampuan untuk menangani situasi sulit dengan lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun