Mohon tunggu...
Healthy

Peran Farmasis Menyongsong Indonesia Sehat 2025

13 Januari 2018   18:08 Diperbarui: 13 Januari 2018   18:11 590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Bagaimana peran farmasis dalam menyonsong 2025 ?

Hal pertama yang harus kita ketahui terlebih dahulu yaitu apa itu farmasi ?

Orang -- orang jika ditanya apa itu farmasi mungkin masih banyak yang belum mengetahuinya. Teman kampus saya saja, banyak yang tidak tau apa itu farmasi sebelum mereka masuk kuliah padahal mereka akan kuliah di sana.

Farmasi berasal dari bahasa latin yaitu pharmacon yang berarti racun. Namun dapat dijadikan obat apabila digunakan sesuai dosisnya, jika tidak sesuai dosis maka dapat menjadi racun

Farmasi merupakan bidang profesional di bidang kesehatan yang mengkombinasikan semua ilmu. Mulai dari  ilmu sains murni, ilmu kemasyarakatan dan humaniora. Ilmu sains misalnya biologi yang membahas bagaimana suatu tumbuhan dijadikan obat, penyakit -- penyakit yang diderita dan cara penyembuhannya. 

Kimiayang juga  merupakan ilmu penujang utama bagi farmasi yang membahas bagaimana proses dari pembuatan suatu obat dan bagaimana reaksi obat dalam tubuh. Fisika membahas mengenai sediaan dan formulasi senyawa obat.  Matematika memncakup berapa lama suatu obat akan bereaksi dalam tubuh.

Ilmu farmasi  pada awalnya berkembang dari para tabib  dan pengobatan tradisional yang berkembang di Yunani, Timur -- Tengah, Asia dan Cin. Mulanya ilmu pengobatan diwarisi secara turun -- temurun oleh orang tertentu kepada keluarganya. 

Kalau di Yunani yang dianggap sebagai tabib biasa disebut pendeta seperti dalam legenda kuno Yunani, Asclepius, dewa pengobatan menugaskan kepada Hygea untuk meracik obat. Di Yunani Hygea meupakan seorang apoteker. Sedangkan di Mesir, praktek farmasi dibagi menjadi dua pekerjaan yaitu : yang mengunjugi orang sakit atau pasien dan yang bekerja menyiapkan racikan obat di kuil.

Ilmu farmasi secara perlahan berkembang. Pada abad VIII di Arab, ilmu farmasi yang dikembangkan oleh para ilmuawan Arab menyebar luas sampai ke Eropa. P ada tahun 1240 ketika Kaisar Frederick II dari Roma melakukan pemisahan peran antara seorang herbalist dengan kedokteran. 

Maklumat yang dikeluarkan tentang pemisahan peran tersebut menyebutkan bahwa masing -- masing  ahli ilmu mempunyai keinsyafan, standar etik, pengetahuan, dan keterampilan sendiri-sendiri yang berbeda dengan ilmu lainnya. 

Dengan keluarnya maklumat ini, maka mulailah sejarah baru perkembangan ilmu farmasi sebagai ilmu yang berdiri sendiri. Berdasarkan hal tersebut maka lambang Ilmu Farmasi dan Kedokteran Berbeda. Ilmu Farmasi memakai lambang cawan dililit ular sedangkan kedokteran tongkat dililit ular.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun