Mohon tunggu...
SuburWidodoDipoSandiwirya
SuburWidodoDipoSandiwirya Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Apa dan bagaimana kita mencari akan dipertanggungjawabkan nanti.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

China Susupkan Dokter Ilegal ke Sumedang, Bagaimana Wilayah Indonesia Lainnya?

26 Juli 2016   11:18 Diperbarui: 26 Juli 2016   16:42 1600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi/Kompasiana (Shutterstock)

Perlukah China menyusupkan dokternya dengan cara-cara yang ilegal dengan dokumen yang dipalsukan? Atau itu suatu kesengajaan atau suatu yang sangat direncanakan pemerintah China. Hal ini yang perlu kita waspadai bersama. Masuknya dokter WNA China secara ilegal disinyalir ada hidden agenda yang tidak diketahui publik.

Pemerintah China diduga ikut mendukung atau sengaja melakukan pembiaran terhadap pemalsuan visa dan dokumen tenaga kerjanya. China seakan tidak perduli dengan domestic regulation di Indonesia. Berbagai cara ditempuh untuk memenuhi hasratnya. Baik yang legal atau tidak, asal dokter China bisa masuk ke Indonesia.

Bukannya kita anti dengan tenaga kerja asing, apalagi anti China. Tetapi kebijakan mendatangkan TK-WNA tentu harus mempertimbangkan kearifan lokal, pendayagunaan tenaga kerja lokal, dampak sosial ekonomi, kesejahteraan masyarakat sekitar dan dampak terhadap lingkungan. Masih banyak rakyat Indonesia yang menganggur. Rakyat butuh pekerjaan untuk kesejahteraannya, untuk menghidupi keluarganya, untuk biaya sekolah anak-anaknya, untuk biaya berobat keluarganya, dll. Sepertinya pemerintah saat ini belum memihak kepada tenaga kerja Indonesia yang juga adalah rakyat Indonesia sendiri yang seharusnya disejahterakan.

Indonesia kaya dengan sumber daya alam. Kita juga kaya sumber daya manusia. Tenaga kerja profesional kita berlimpah. Tenaga kerja terdidik dan terlatih pun jauh lebih melimpah. Tetapi mereka tidak mendapat tempat di negeri sendiri. Tenaga kerja kita miskin diberdayakan oleh kebijakan pemerintah sendiri.

Image bahwa Indonesia sebagai negara pengekspor terbesar babu-babu di dunia barangkali sangat melekat. Seolah-olah Indonesia tidak punya tenaga ahlinya. Barangkali ini dari pandangan negara asing terhadap Indonesia. Sepertinya kita tak kuasa melakukan bargaining pada mega proyek yang melibatkan investor China. Mendatangkan tenaga kerja China, mulai dari tenaga konsultannya, tenaga kasarnya sampai dokternya dari China barangkali ada dalam ikatan perjanjian antar kedua negara. Jika kejadiannya seperti ini apa pemerintah memberikan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia atau meninas rakyat rakyat sendiri demi asing dan aseng.

Kalau kita membaca apa yang disampaikan mantan Menkumham Yusril Ihza Mahendra sungguh sangat mengejutkan. Sebagaimana tertulis dibawah ini:


“Disampaikan pemaparan Yusril terkait eksodus 10 juta pekerja China dan ancaman kedaulatan indonesia.

Pemerintah RI membebaskan visa kepada banyak negara dengan alasan untuk meningkatkan arus wisatawan

Negara2 yang tergolong miskin dan cenderung meninggalkan negaranya karena alasan politik dan ekonomi jg diberi bebas visa

Negara2 Afrika dan Asia Selatan, China, Myanmar dll diberi bebas visa, tanpa perhitungkan dampak sosial dan politiknya bagi negara kita

Kini imigran gelap yang datang menggunakan fasilitas bebas visa mulai memusingkan kita

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun