Mohon tunggu...
Satrio Wahono
Satrio Wahono Mohon Tunggu... magister filsafat dan pencinta komik

Penggemar komik lokal maupun asing dari berbagai genre yang kebetulan pernah mengenyam pendidikan di program magister filsafat

Selanjutnya

Tutup

Politik

Erick Thohir sebagai Menpora, Pilihan Tepat Mendongkrak Sektor Pemuda

18 September 2025   11:58 Diperbarui: 18 September 2025   12:12 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Erick Thohir, Menpora yang baru dilantik Presiden Prabowo pada 17 September 2025 lalu (sumber: Wikipedia)

September ternyata bulan tak terduga dan penuh kejutan dalam politik kita! Baru dua minggu bulan ini berjalan, Presiden Prabowo sudah melakukan dua kali reshuffle kabinet merah putih. Terakhir, kemarin Rabu (17 September 2025) Presiden Prabowo merombak lagi jajaran kabinetnya, terutama mengisi dua jabatan kosong Menkopolkam dan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).

Dua nama baru di atas juga kejutan di hari beraroma angka delapan (17 mewakili 1+7 alias 8) yang sangat digemari Presiden Prabowo. Menkopolkam Jamari Chaniago adalah salah satu personil Dewan Kehormatan Perwira (DKP) yang pada 1998 memberhentikan Prabowo dari tentara. 

Kejutan lain adalah Menteri BUMN Erick Thohir sebagai Menpora. Pasalnya, Erick sudah menjabat sebagai Ketua Umum PSSI dan prestasi sepak bola kita sedang lumayan bagus karena skuad Garuda senior masih mempertahankan asa untuk maju ke Piala Dunia. Prospek Erick tidak diperbolehkan rangkap jabatan oleh FIFA bisa melemahkan semangat timnas senior.

Nama tepat

Namun, Erick sebenarnya nama yang tepat untuk Menpora. Pasalnya, kita harus ingat tugas Menpora tidak hanya mengurusi olahraga, tapi juga pemuda, yang bahkan ditempatkan namanya sebelum kata 'olahraga.'

Tantangan bangsa terkait masalah kepemudaan tidaklah kecil saat ini. Kita mengalami bonus demografi di mana jumlah penduduk usia muda produktif jauh melebihi jumlah populasi kaum lanjut usia. Kondisi ini menjadi dambaan banyak negara untuk membangun.

Dengan jumlah pemuda yang banyak, kita memiliki modal aset berharga. Tapi ada satu catatan, yaitu pemuda kita harus benar produktif dan memiliki keterampilan mumpuni untuk bisa berkontribusi pada upaya pembangunan dan ikhtiar produktif bangsa.

Jika sebaliknya yang terjadi, di mana kaum pemuda tidak punya keterampilan, malas, terjebak pola hidup konsumtif, bahkan terjerat masalah seperti penggunaan obat-obatan terlarang atau terlibat kriminalitas, bonus demografi justru akan menjadi beban demografi.

Di sinilah Erick Thohir sebagai sosok menteri yang masih tergolong relatif muda (iya, 55 tahun masih tergolong muda) dan berlatar belakang pengusaha sukses bisa memainkan peranan penting. Sebagai orang yang memahami pemuda dan juga praktisi di dunia kewirausahaan yang mengedepankan kreativitas maupun inovasi, Erick diharapkan mampu meluncurkan berbagai program untuk menyerap tenaga kerja muda yang produktif ini. Juga, memberikan berbagai inisiatif untuk mengasah kreativitas, jiwa enterpreneur, dan mentalitas tangguh pejuang bagi kaum pemuda. Berbagai inkubator bisnis maupun pelatihan yang link and match (nyambung) dengan kebutuhan pasar mungkin saja akan terwujud di bawah kepemimpinan Erick di Kemenpora.

Terkait sektor olahraga, kesuksesan Erick menakhodai PSSI bisa ditularkan ke cabang olahraga lainnya. Erick terkenal juga secara praktis berhasil mengelola klub basket maupun bola.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun