Mohon tunggu...
Suyono Apol
Suyono Apol Mohon Tunggu... Insinyur - Wiraswasta

Membaca tanpa menulis ibarat makan tanpa produktif.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[EMPSK] Batu Bulan

17 Mei 2019   09:05 Diperbarui: 17 Mei 2019   09:09 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selepas pendar dan suara alam beringsut berlalu, sekeping pecahan rembulan jatuh di pekaranganku. Berkerudung gelap, berbibir senyum, bersapa malu.


Malam-malam seterusnya segala kirana tak kuperlukan lagi, tak juga dewi candra. Aku sudah menggenggam batu bulan yang penuh gairah, cinta, dan makna.


Batu bulan multifaset, tajam, dan berkejutan. Mencoba memilikinya berpotensi gregetan berkelanjutan. Hanya pemilik niat ingsun yang mampu bertahan.

-o0O0o-

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun