Harusnya kan kalo turun langsung Plawangan. Â Tapi ngga, depan saya hutan itu full hutan kanan kiri depan belakang hutan semua.
Akhirnya Minggu malam saya tidur pertengahan jalan. Â Paginya saya ngikuti burung sampai turun lalu naik. Â Karna saya ngga kuat akhirnya saya istirahat jam 4 sore posisi sudah full kabut + hujan badai.
Selasa pagi saya coba lagi untuk jalan naik mengikuti arah burung lagi. Akhirnya jam 9 saya berhenti saya istirahat sampai jam 10. Â Pukul 10.07 saya dengar ada orang manggil-manggil saya.
Saya coba teriak sekuat tenaga saya, akhirnya mereka notice saya. Â Di situ saya langsung lemes, terharu, bersyukur ke Tuhan atas penyertaan-Nya berhari-hari."
Berikutnya atas sebuah pertanyaan, Vio menjawab,"Ngga, saya neduh di dekat pohon." Â Mungkin barangkali pertanyaannya bagaimana Vio dalam suasana kabut dan hujan badai?
Remaja Tangguh
Komentar netizen rata-rata memuji keberanian Vio bertahan di hutan sendirian selama 3 hari. Â Padahal Vio mungkin baru dalam tahap awal sebagai pendaki dan tentunya masih kurang pengalaman. Â Ada akun yang membenarkan Vio tetap di jalan tidak mengikuti arus sungai karena biasanya akan sampai pada air terjun. Â Ada juga akun yang menilai Vio ini remaja putri tangguh dan yang berhak menyandingnya kelak adalah cowok yang tangguh pula.Â
Yang merupakan hal misteri adalah saat Vio kehilangan jalan, ada burung yang menuntun arah jalan Vio. Â Apakah itu jenis burung Anis Gunung yang sering disebut sebagai sabahat para pendaki gunung, khususnya Gunung Lawu?
Yah burung apa pun itu, semoga saja, tetap sehat-sehat ya Vio.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI