Menu MBG: Pendidikan Nilai Lewat Makanan
Makanan adalah bagian dari pendidikan karakter.
Ketika anak-anak makan jagung bose, mereka belajar tentang kerja keras petani NTT.
Ketika mereka menikmati papeda, mereka belajar tentang nilai kebersamaan orang Papua.
Dan saat menyantap tiwul, mereka memahami semangat pantang menyerah masyarakat Jawa di masa sulit.
Makanan lokal mengandung nilai gotong royong, kemandirian, dan penghargaan terhadap alam. Dengan menjadikannya bagian dari MBG, kita tidak hanya memberi gizi, tapi juga membentuk karakter anak Indonesia yang mencintai tanah airnya.
Langkah Kecil, Dampak Besar
Bayangkan jika setiap sekolah di Indonesia punya satu hari khusus untuk menu pangan lokal.
Bayangkan juga jika setiap keluarga menghidangkan makanan tradisional minimal sekali seminggu.
Efeknya bukan cuma di dapur , tapi sampai pada tingkat sosial dan ekonomi. Petani lokal akan lebih sejahtera, bahan pangan tidak terbuang, dan anak-anak tumbuh dengan identitas kuliner yang kuat.
Gerakan kecil seperti mengenalkan pangan lokal lewat MBG bisa membawa dampak besar bagi masa depan bangsa. Karena setiap sendok yang kita suapkan adalah bentuk nyata cinta dan kemandirian.