Mohon tunggu...
Sutriyadi
Sutriyadi Mohon Tunggu... Penulis - Pengangguran

Sekali hidup hidup sekali

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tentang Senyum Nana

22 November 2018   12:56 Diperbarui: 22 November 2018   13:17 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : pxhere.com

Apakah lengkung senyummu masih simetris?

Seperti bulan sabit yang mematung di dada langit

atau malah lebih mirip dengan tekukan busur

yang kau sembunyikan di balik tubuh molekmu

atau jangan-jangan telah kau gunakan sebagai senjata membidik gagak

setelah anak panahmu bersarang menembus gunung

di antara cemas, tangis dan bingung

Oh, Nana!

Bukankah kau janjikan pucuk nyiur itu rukuk di kaki januari

Bukankah doamu september sebagai bulan suci

antara aku kau dan kehadiran buah hati

atau ritualku telah menjadi mimpi

yang kau sembunyikan dibalik sepi

Gambar : pxhere.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun