Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Bagaimana Menerbitkan Buku Perjalanan (Travel)?

1 Agustus 2020   18:30 Diperbarui: 2 Agustus 2020   08:28 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaganawati (sumber: radarkudus-jawapos.com)

Anda senang jalan-jalan? Boleh dong ditulis untuk menjadi sebuah buku. Bagaimana mulai menulis sebuah buku? Kotekasiana dalam webinarnya melalui zoom hari ini telah menampilkan Khasan Azhari (diplomat) dan Gaganawati Steegman (Kompasianer) sebagai nara sumber. Ony Jamhari tetap sebagai host dan moderator.

Pada presentasinya, Khasan menyampaikan bahwa menulis tentang perjalanan sebaiknya dilakukan setelah mengendap, jangan disaat Anda lelah setelah pulang dari jalan-jalan. Agar tidak lupa boleh ditulis pada laman Facebook. Setelah ada waktu baru ditulis secara lengkap. Waktu menulis terbaik adalah sat hati kita sedang galau atau sedang senang. 

Kondisi pandemi Covid-19 yang mengharuskan Anda banyak tinggal dirumah adalah waktu produktif untuk menulis. Buku dapat diterbitkan oleh penerbit besar atau penerbit kecil atau bisa oleh penulis sendiri. 

Dengan diterbitkan oleh penerbit ada nilai tambahnya karena sudah ada editor yang membaca buku yang ditulis. Jadi paling tidak sudah ada orang lain yang menilai bahwa buku yang Anda tulis memiliki hobot.

Gaganawati yang seorang pengajar Bahasa Inggris dan ibu rumah tangga di Jerman, mulai nenulis buku karena tidak ingin bahasa Indonesia-nya hilang. Apalagi dia seorang Kompasianer yang rajin menulis. 

Gaganawati telah menerbitkan puluhan buku meski bukan best seller menurut pengakuannya. Buku Gaganawati diterbitkan oleh Ekex Media Komputindo dari Kelompok Kompas Gramedia setelah beberapa kali mengalami penolakan. 

Mengirimkan naskah buku ke penerbit sekarang lebih praktis cukup file komputer dikirimkan ke penerbit, jadi tidak harus mencetak seluruh naskah buku seperti pada masa lalu.

Menulis buku mengenai perjalanan lebih sulit diterima karena orang jarang mau membeli buku dengan adanya internet orang dapat melakukan googling tempat-tempat wisata pada suatu negara. 

Buku tentang Hongaria ditulis atas pesanan dari penerbit Gramedia dan mendapat apresiasi dari Dubes Indonesia di Hongaria. Agar tidak merugikan penerbit karena buku yang sudah diterbitksn kurang laku sebaiknya penulis mencari sponsor yang mau membeli sekian eksemplar buku. Dengan kerjasama tri parteit ini penerbit akan lebih berani menerbitkan buku Anda. 

Terakhir Gagana menyampaikan tips untuk mereka yang ingin menerbitkan buku. Tipsnya adalah dengan menulis akan mampu menyenangkan diri sendiri dan keluarga. Jangan mudah putus asa. Jangan asal-asalan. Jangan kadang ingin kadang malas menulis.Jangan rendah diri. Jangan mudah menyerah. Jangan jutek. Perluas pergaulan melalui jaringan atau sosial media. Menulislah mulai sekarang, jangan menunggu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun