Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Indonesia Rayakan Momen Saling Memaafkan Saat Idul Fitri

5 Juni 2019   07:13 Diperbarui: 5 Juni 2019   08:03 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Maaf-maafan (sumber: www.inovasee.com)

Hari ini hari raya Idul Fitri, setelah semalaman mengumandangkan takbir sebagai tanda berakhirnya bulan Ramadan, kini saatnya melakukan shalat Ied dan saling bermaaf-maafan, dengan sesama umat yang melakukan shalat Ied, dan dilanjutkan dengan keluarga besar dan teman-teman. Setelah Allah memberikan ampunan bagi dosa-dosamu, sebaiknya Anda juga saling bermaaf-maafan untuk menghapus dosa dan dengki diantara sesama manusia.

Memberikan maaf itu sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia. Dan terkait suasana paska Pilpres dan Pilleg di Indonesia, tentunya momentum Idul Fitri diharapkan mampu menghapuskan semua pertikaian diantara dua pihak yang saling berkompetisi, agar semuanya kembali ke kondisi fitri dan mau kompak membangun negeri.

Bagus bagi Kesehatan

Memberi maaf harus tulus karena akan berdampak pada kesehatan tubuh Anda. Orang yang dalam hatinya penuh dendam dan angkara murka, akan mudah terserang gejala hipertensi atau tekanan darah tinggi, karena jantung berdenyut lebih kencang. Bila Anda sanggup memaafkan musuh Anda, maka dapat menyehatkan jantung Anda, karena jantung akan bekerja normal.

Pemberian maaf yang tulus juga mampu menghilangkan rasa nyeri pada punggung karena otot lebih rileks, serta mampu menurunkan berat badan dan mengurangi obesitas karena makin stres Anda akan lebih banyak makan. Ketulusan memaafkan akan meningkatkan kekebalan daya tahan tubuh Anda.

Bangsa yang Terancam Terpecah

Adanya penyelenggaraan pemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan legislatif (pilleg) juga menyebabkan keutuhan bangsa terancam pecah. Apalagi dengan banyaknya informasi hoaks, antar teman bisa saling berseteru hingga saling unfriend di laman sosial media, bahkan antar anggota keluarga bisa juga terjadi perang mulut yang berakibat saling mendiamkan, sehingga keharmonisan keluarga terganggu.

Pilpres dan pilleg sudah selesai dengan telah dilakukannya pencoblosan serentak di seluruh wilayah NKRI pada tanggal 17 April 2019 dan perhitungan suara sudah diselesaikan oleh KPU yang telah mengumumkan hasil Pilpres dan Pilleg pada tanggal 21 Mei 2019, satu hari lebih cepat dari target waktu yang ditetapkan.

Meski masih ada penyampaian protes atas hasil pilpres ke Mahkamah Konstitusi (MK), sebaiknya kita bersama menunggu keputusan MK dengan bijak.

Bagi yang pernah bersengketa karena terlalu fanatik membela paslon 01 atau 02, hendaknya pada kesempatan hari raya Idul Fitri, kita melebur semua perselisihan dan kembali ke titik nol atau awal lagi guna bersama-sama membangun negara Indonesia yang sama-sama kita cintai.  Sesuai dengan hakekat Idul Fitri, yakni kembali fitri atau kembali suci.

Hendaknya yang masih berseteru, dapat saling memaafkan dengan memanfaatkan momentum idul fitri demi kesatuan nasional. Hilangkan dan lupakan semua silang sengketa, untuk bersatu membangun Indonesia yang lebih baik lagi.

Karena tidak ada yang benar-benar menang dan benar-benar kalah, dalam sebuah kompetisi memang harus ada yang menang dan kalah dan sesudahnya harus menyatu dan membaur lagi sebagai warga negara yang baik dan bertanggung jawab.

Bagi yang menang harap jangan jumawa, hentikan merayakan kemenangan secara berlebihan. Jangan membuat dan mengunggah meme yang menyakitkan dan menghina pihak yang kalah.

Bagi yang menang hendaknya dapat merangkul yang kalah, agar tidak merasa terpojokkan dan tersisihkan. Tetap menghormati sebagai sesama anak bangsa.

Bagi yang kalah juga harus mampu legowo,  menahan diri serta berjiwa besar mengakui kemenangan lawan, dan bukannya memaksakan kehendak harus menang karena akan memperuncing pertikaian dan berbahaya bagi kesatuan bangsa.

Mari kita menerima keputusan MK dengan bijak, dan saling mengingat sudah saling memaafkan di Hari Raya Idul Fitri 1440H, sehingga tidak perlu ada konflik lagi, tetapi kembali menyatu bersama-sama membangun negeri.

Sudah saatnya membuang semua kebencian, kubur hoaks dan fitnah di masa lalu, mari kita buat Indonesia damai sehingga damai rakyatnya dan makmur bangsanya.

Jayalah Indonesia-ku !

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun