Mojokerto -- Universitas Negeri Malang (UM) melalui program Pengabdian kepada Masyarakat dari Pusat Ekonomi, Humaniora, dan Pariwisata, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M), melakukan pengabdian kepada masyarakat rebranding destinasi Wisata Air Panas Padusan di Mojokerto. Kegiatan yang diketuai olehEvania Yafie, S.Pd., M.Pd., Ph.D., ini bertujuan untuk meningkatkan brand awareness destinasi wisata lokal melalui pembaruan identitas visual, optimalisasi website, dan pengelolaan media sosial yang berbasis Community Based Tourism (CBT).Â
Dr. Daya Negri Wijaya, S.Pd, M.A., selaku Kepala Pusat PEHP LP2M UM, menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bentuk komitmen UM dalam membangun kolaborasi antara akademisi dan masyarakat untuk mendorong desa wisata yang berdaya saing dan berkelanjutan. Ia menjelaskan bahwa ada beberapa tim yang berkontribusi secara paralel di Desa Padusan dengan pendekatan berbeda namun saling melengkapi.
"Kami hadir di Padusan tidak hanya dengan satu program, tetapi dengan berbagai pendekatan lintas disiplin, mulai dari rebranding destinasi, peningkatan literasi digital dan finansial, hingga penguatan sejarah lokal dan pengelolaan kawasan hutan. Semua dilakukan demi mendorong kebangkitan desa wisata berbasis potensi lokal," terang Dr. Daya.
Kegiatan ini disambut dengan hangat oleh pemerintah Desa Padusan. Dalam pertemuan awal yang berlangsung pada 26 April 2024 Sekretaris Desa, Bapak Haryopo, yang mewakili Kepala Desa Paduran dan pihak desan bertemu dengan tim Universitas Negeri Malang untuk membahas tujuan kedatangan dan pelaksanaan program, khususnya pengembangan wisata berbasis Community Based Tourism (CBT). Dalam pertemuan tersebut, Sekretaris Desa Padusan, Bapak Haryopo, mengungkapkan bahwa pelatihan rebranding dan pengelolaan website sangat dibutuhkan oleh masyarakat desa. Hal ini dikarenakan website Wisata Padusan yang ada saat ini sudah tidak dapat digunakan karena lama tidak ada yang mengelola dan memperbarui kontennya.
"Kami sangat menyambut baik inisiatif dari Universitas Negeri Malang untuk melakukan rebranding dan pelatihan pengelolaan website. Website Wisata Padusan saat ini memang sudah tidak aktif, dan kami sangat membutuhkan pelatihan untuk dapat mengelola serta memanfaatkannya sebagai sarana promosi wisata desa," ujar Bapak Haryopo.
Setelah pertemuan dengan pemerintah desa, tim Universitas Negeri Malang melanjutkan kunjungan lapangan ke tiga destinasi utama yang akan direbranding, yaitu Wisata Edukasi Padusan Park, Kolam Rendam Air Panas Gambiran, dan Air Terjun Gambiran. Observasi ini dilakukan untuk menggali potensi visual dan naratif yang khas dari tiap lokasi, sebagai bahan pengembangan konten digital untuk website dan media sosial. Kegiatan ini juga menjadi sarana untuk memahami langsung kebutuhan dan perspektif masyarakat, sejalan dengan pendekatan Community Based Tourism (CBT) yang diusung dalam program.Â
Sebagai tindak lanjut dari rangkaian kegiatan awal ini, tim Universitas Negeri Malang akan menyelenggarakan pelatihan pengelolaan website dan media sosial bagi masyarakat Desa Padusan. Pelatihan direncanakan berlangsung pada bulan Juni atau Juli 2025, dengan fokus pada peningkatan kapasitas warga dalam mengelola identitas digital destinasi wisata secara mandiri dan berkelanjutan. Diharapkan, pelatihan ini menjadi langkah nyata dalam memperkuat peran masyarakat sebagai penggerak utama dalam promosi dan pengembangan wisata berbasis komunitas.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI