Mohon tunggu...
Susanto
Susanto Mohon Tunggu... Guru - Seorang pendidik, ayah empat orang anak.

Tergerak, bergerak, menggerakkan. Belajar terus dan terus belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

JNE Pilihan Pengiriman Paket yang Aman dan Amanah

25 Januari 2022   01:23 Diperbarui: 25 Januari 2022   01:44 5259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelum tahun 2009, saya belum mengenal JNE. Jangankan tahu jenis pelayanan dan cara memanfaatkannya, tahu kepanjangannya saja tidak. Namun, sejak tahun 2009 saya mengenal JNE berkat anak saya yang saat itu bersekolah di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Lubuklinggau. Saya mengenal sekolah itu dengan nama STM Negeri Lubuklinggau. 

Pada waktu itu, anak saya duduk di kelas dua atau kelas 11. Ia mengambil jurusan TKJ (Teknik Komputer Jaringan). Tanpa sepengetahuan saya, ia berbelanja peralatan yang menunjang pekerjaannya di sekolah secara online. Belanja online pun, pada saat itu merupakan hal yang masih asing bagi ayahnya. 

Suatu ketika, saya diminta menemani anak saya itu mengambil paket. Ternyata saya diajaknya ke JNE di kota Lubuklinggau. Bapak pemilik Kantor JNE di Kelurahan Bandung Ujung itu ternyata sudah cukup lama mengenal anak saya tersebut. Bahkan, hal yang membanggakan saya adalah, beberapa komputer yang Bapak itu miliki pernah ditangani oleh anak saya. Saya tidak tahu kerusakan apa yang diperbaiki oleh Aji, panggilan anak saya di rumah.

"O, Bagus itu anak Bapak?" tanya si Bapak pemilik JNE itu ketika kami sampai di loket. Si Bapak memanggil Bagus karena itu nama depan anak saya yang lengkapnya Bagus Aji Santoso.

"Iya, Pak," jawab saya,"kenapa, Pak?"

"Si Bagus beberapa kali membantu saya mbetulin komputer," jawabnya.

"O, begitu, Pak?" 

Terselip rasa bangga mendengar penuturan Bapak pemilik Kantor JNE itu.   

Kala itu, si Bapak belum memiliki karyawan. Saya kadang dilayani oleh istrinya, atau oleh anaknya.

Sejak saya diminta anak mengantarnya mengambil paket, saya pun belajar bagaimana mengirimkan barang dan membeli barang secara online. Huh, dibilang "kebo nyusu gudel" nggak apa-apa. Meskipun saya orang tuanya, saya tidak malu belajar kepada Aji, anak sendiri. 

Mulailah saya mencoba berbelanja pada sebuah toko online, lalu si pemilik toko mengirimkan barangnya menggunakan JNE.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun