Mohon tunggu...
Susanti Susanti
Susanti Susanti Mohon Tunggu... Guru Bahasa Indonesia

Selalu belajar dan disiplin

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Yang Tidak Sempurna

25 September 2025   13:16 Diperbarui: 25 September 2025   19:53 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Setelah sesaat mereka terdiam Pak Hasan menawari kue yang dibawa Dewi. Masih dengan rasa canggung, Johan menikmati kue tersebut. Setelah dirasa cukup, Johan pamit dengan hati lega dan sedih. Lega karena sudah menyampaikan maksudnya, sedih karena sebentar lagi akan berpisah dengan Dewi meskipun sementara.

Penolakan Johan atas bantuan Pak Hasan untuk melanjutkan kuliah membuat Pak Hasan gelisah. Begitu berat seorang ayah harus melepas bagian hatinya untuk diserahkan pada orang yang diragukan kemampuannya. Orang yang menolak bantuannya. Berat namun harus, ia harus mulai percaya pada orang asing yang akan menjadi kebahagiaan putrinya. Harus.  

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun