Kamar mandi, ruang kelas, ruang konseling, ruang kesenian, lab biologi, ruang band,di balik lemari perlengkapan, di bawah meja, dibawah tangga, hingga di balik foto Presiden dan wakilnya
Tak ada...
Aku berjalan kembali ke halaman depan dengan putus asa. Banyak jemaat yang memilih masuk ke dalam gedung dan enggan untuk keluar. Aku mengintip dari balik jendela, sedikit terkejut melihat kumpulan orang berpakaian putih itu sudah mulai memenuhi lapangan basket di halaman depan.
Jika memang malaikat di surga mengenakan pakain berwarna putih, maka mungkin yang aku lihat saat ini adalah sedikit gambaran dari teras surga, dimana terdapat semakin banyak orang yang berkumpul di depan dengan pakaian putih di tambah cahaya matahari yang terik yang semakin membuat mereka terlihat bercahaya. Â
"Itu toleransi.. "
ujarku senang sambil menunjuk kearah kerumunan massa di depan halaman. Yang sedari tadi aku cari di aula hingga di balik foto presiden itu ternyata sudah berada di halaman depan. Toleransi hanya berjalan lunglai di antara mereka yang sedang berorasi. Tak ada yang mampu dilakukannya, tak ada yang menghiraukannya, tak ada yang melihatnya, dan tak ada yang memperdulikannya.
Toleransi seolah mati di antara kerumunan massa.
gbr : 1
nb : tidak bermaksud menyindir pihak manapun, hanya sedih aja melihat toleransi makin mati diantara bangsa yang katanya berbhinekka tunggal ika ini :)