Kepala desa geti lama Pelipus Pessu sampai saat ini hanya bertempat tinggal di Desa Tomori kecamatan Bacan kabupaten Halmahera Selatan.
  Ia hanya kembali ke desa satu tahun dua kali yaitu pada hari raya idul Fitri  dan perayaan Natal,setelah itu kembali lagi dan menetap di desa Tomori sampai sekarang dan akan kembali lagi ke kampung ketika mendekati hari-hari besar tersebut.
Sungguh ironis sekali seorang pemimpin desa yang seharunya ada dan bersama-sama dengan masyarakat,kini lebih memilih hidup dan tinggal di desa lain.
  Bahkan sampai saat ini masyarakat sudah tidak lagi berharap akan adanya pembangunan yang terlaksana di desa geti lama,karna pada kenyataannya selama beberapa tahun berjalan hingga tahun 2025 ini kepala desa tidak secara terbuka atau transparansi pada masyarakat terkait dengan Dana desa,bahkan masyarakat setempat tidak mengetahui berapa besar jumlah dana desa geti lama padahal ada prinsip yang harus di patuhi sebagai seorang kepala desa yaitu adanya transparansi Dana desa sesuai dengan undang undang. Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. UU ini secara khusus mengatur pengelolaan keuangan desa, termasuk prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi masyarakat.  Jadi sudah jelas bahwa masyarakat punya hak dasar untuk bisah mengetahui bagaimana implementasi dana desa.
Yang terjadi adalah dana desa tidak diketahui digunakan untuk apa dan uangnya kemana?,sehingga pembangunan fisikpun tidak ada!, geti lama belum memiliki Polindes,lampu PLN/ mesin desa, kemudian belum ada juga BUMDES(badan usaha milik desa) serta pembangunan infrastruktur pendidikan sekolah dasar sangat tidak di perhatikan, dan masih banyak lagi pembangunan fisik yang tidak dilakukan oleh kades Pelipus pessu.Â
Dugaan ini menjadi catatan merah bagi pimpinan bumi saruma atau Bapak Bupati Bassam kasuba untuk bisah mengambil langkah tegas dengan melakukan sidak di desa Geti Lama
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI