Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pantun Viral

21 Juli 2025   06:55 Diperbarui: 21 Juli 2025   06:55 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pantun Viral

Ada beberapa pantun yang sering diucapkan atau disampaikan oleh banyak orang dalam berbagai kesempatan. Pada saat membuka sebuah acara, pada saat memberikan sambutan, atau pada saat santai bersama rekan-rekan satu profesi.

Mungkin kita tidak asing dengan pantun sederhana ini:

Kalau ada sumur di ladang
Bolehlah kita menumpang mandi
Kalau ada umur kita panjang
Bolehlah bertemu lagi

Ada pula pantun yang sering disampaikan oleh seseorang yang telah panjang lebar memberikan  sambutan atau arahan di hadapan peserta pertemuan. Untuk mengakhiri sambutannya itu beliau berpantun:

Kalau ada jarum yang patah
Janganlah disimpan di dalam peti
Kalau ada kata-kata yang salah
Jangan disimpan di dalam hati

Selain pantun empat baris, sering pula pantun singkat disampaikan oleh seseorang yang usai menyampaikan kata sambutan. Acara yang berlangsung hari itu mungkin masih banyak sehingga beliau yang memberikan sambutan menutup kata sambutan dengan pantun yang sudah cukup populer di tengah masyarakat, yaitu:

Baca juga: Pantun Kerinduan

Ikan sepat ikan gabus
Makin cepat makin bagus

Demikian sekilas ulasan tentang pantun yang sering disampaikan dalam pertemuan baik acara resmi maupun acara santai. Apakah Anda juga hobi berpantun?

Burung dara burung cenderawasih
Cukup sekian terima kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun