Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menulis Pantun dengan Santun

1 Juni 2025   07:00 Diperbarui: 31 Mei 2025   08:41 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menulis pantun dengan santun (dokumen Suprihadi)

Menulis Pantun dengan Santun

Menulis pantun jangan sesuka hati
Pikirkan sampiran dan isi pantun
Rima perlu dijaga agar tidak asal bunyi

Memang sulit bagi orang yang tidak mau belajar
Terkadang bingung mencari kata yang tepat

Baca juga: Pantun Daun Pintu

Rima pantun ab-ab di akhir baris
Bukan aa-aa seperti syair

Menulis pantun jangan terlalu panjang
Satu baris diusahakan maksimal 12 suku kata

Menulis pantun juga jangan terlalu pendek
Usahakan satu baris minimal 8 suku kata

Memilih kata perlu jeli dan teliti
Ganti kata yang tidak cocok
Ganti kata yang tidak sesuai rima
Pilih kata yang santun

Pantun zaman sekarang makin berkembang
Pejabat memberikan sambutan
Diakhiri dengan pantun
Umumnya dibuat asal jadi
Jumlah suku kata terlalu banyak

Baca juga: Pantun Tutup Kepala

Pantun bukan humor
Orang buat pantun agar lucu
Lupa kaidah menulis pantun

Ada memang pantun jenaka
Dibuat tetap perhatikan norma

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun