Sambil Menunggu Kendaraan Diservis, laptop Dimanfaatkan
Hari Sabtu (2/9/23) tidak ada agenda ke sekolah. Tidak ada undangan kegiatan yang dilaksanakan di sekolah. Itu berarti saya dapat memanfaatkan waktu untuk agenda pribadi. Kebetulan sudah tiga bulan saya tidak membawa sepeda motor kesayangan ke tempat servis resmi. Untuk itulah saya memanfaatkan kesempatan untuk membawa sepeda motor butut itu ke tempat servis langganan di Kilometer dua Penajam.
Suasana tidak begitu ramai. Petugas servis terlihat sudah siap di tempat kerjanya. Pukul setengah sembilan lebih beberapa menit saat saya selesai melakukan registrasi. Pertanyaan seperti di tempat praktik dokter atau klinik selalu saya dengar.
"Keluhannya apa?"
Saya pun tersenyum dan menyampaikan servis yang saya harapkan. Ganti oli sudah pasti. Selanjutnya, saya meminta untuk ditambah angin (dipompa bannya).Â
"Tolong dicek-cek kalau ada yang perlu diperbaiki!"
Saya tidak terlalu repot terkait proses dalam servis sepeda motor. Apa pun permintaan petugas selalu saya setujui asalkan onderdil yang mau diganti masih terjangkau harganya. Selama ini permintaan ganti onderdil masih terjangkau sehingga saya selalu menyetujui saran dari petugas servis.
Sebelum onderdil atau bahan yang akan digunakan dieksekusi, petugas servis akan memberitahukan kepada pelanggan. Jika pelanggan menolak tentu tidak akan dieksekusi. Hal itu menyangkut biaya atau ongkos.
Sesekali saya melongok kerja petugas. Sepeda motor tua itu dikerjakan atau diperiksa oleh dua orang mekanik. Saya menyaksikan dengan leluasa kerja mereka melalui kaca yang memisahkan antara ruang tunggu dan tempat mereka bekerja.
Saya sempat melihat sang mekanik mengelap bagian  bodi sepeda motor tua itu. Setelah menyemprotkan air, bodi kendaraan dilap dengan kain. Saya tersenyum. Sudah sangat jarang saya mencuci sepeda motor itu. Pada beberapa bagian sudah ada yang bertagar.Â
Laptop Mengusir Rasa jenuh Menunggu
Saya menunggu sambil mengetik di laptop. Waktu berjalan tiada terasa. Orang yang lalu lalang di belakang tempat saya duduk tidaklah mengganggu. Pelanggan yang hilir mudik justru menambah suasana yang semula sepi menjadi  bergairah. Empat mekanik yang bekerja dalam diam menambah ketenangan saya dalam mengetikkan kata demi kata.
Sesekali saya didatangi mekanik yang menangani sepeda motor saya. Ia ceritakan hal-hal yang akan digunakan untuk melakukan servis, termasuk onderdil apa yang akan diganti. Saya pun menyetujui semua yang diajukan atau disarankan oleh mekanik. Dengan begitu, saya tidak terlalu lama terganggu saat mengetik.Â
Setelah sekian menit hampir satu jam, petugas bagian pendaftaran memanggil nama saya. Dengan sopan ia menyerahkan rincian biaya yang harus saya bayarkan. Tempat membayar di ruang kasir. Untunglah tidak ada antrean di ruang kasir. Saya langsung dilayani.
"Kembali ke depan lagi, Pak!" Begitu ucap kasir sambil menyerahkan uang kembalian. Empat lembar uang kertas lima puluhan ribu yang berwarna biru itu (yang saya serahkan kepada kasir) ternyata masih ada uang kembaliannya.
Saya bersyukur, uang yang saya bawa cukup untuk membayar ongkos ganti oli dan biaya servis. Saya bersyukur pula karena membawa laptop yang dapat bermanfaat untuk mengusir rasa jenuh menunggu.
Penajam Paser Utara, 2 September 2023
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI