Duka melanda bencana gempa Lombok, Palu dan Donggala
Disaat belahan nusantara lain sibuk dengan berebut kuasa
Dunia maya penuh dengan tagar tentang perasaan benar
Merobek akal dan membutakan rasa yang tak lagi tegar
Perebutan ruang, mencari peluang dengan menebar uang
Niat ikhlas bertabur debu dalam bayangan ria menyelimutinya
Kewajaran menutupi rasa yang paling mendalam dari kasih dan sayang
Padahal yang dibutuhkan adalah kejujuran setiap ikhtiarnya
Mungkinkah mereka lupa Bapak  dan Nenek moyang kita yang berjuang
Tak ada tanya tentang imbalan yang mesti diperoleh oleh tetesan darah dan air mata
Di kepala hanya ada tentang senyum dan salam diwaktu malam dan siang
Dan menebar benih agar esok dapat aku petik buah dari setiap usaha
Haruskah bencana itu yang menyatukan kita?
Nusantara ini sudah terlalu lelah menjaganya meski tak pernah berhenti menyatukan
Tak ada tanya tentang suku, bangsa, ras dan agama untuk menyatukan kita
Karena kemanusiaan dan kenusantaraanlah yang memberi ruh untuk menyatukan
Haruskah dengan bencana itu yang menyatukan kita?
Tidak, sekali tidak! hanya keadilan sosiallah yang menyatukan kita
Hanya rasa kemanusiaanlah yang mampu menghadirkan kemajemukan menjadi satu
Dan hanya rasa cintalah yang mampu memberi kasih sayang kepada ruang dan waktu