Mohon tunggu...
Suparjono
Suparjono Mohon Tunggu... Administrasi - Penggiat Human Capital dan Stakeholder Relation

Human Capital dan Stakeholder Relation

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Bukan Bencana, tapi Kemanusiaan

30 September 2018   21:37 Diperbarui: 30 September 2018   22:18 1241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Duka melanda bencana gempa Lombok, Palu dan Donggala
Disaat belahan nusantara lain sibuk dengan berebut kuasa
Dunia maya penuh dengan tagar tentang perasaan benar
Merobek akal dan membutakan rasa yang tak lagi tegar

Perebutan ruang, mencari peluang dengan menebar uang
Niat ikhlas bertabur debu dalam bayangan ria menyelimutinya
Kewajaran menutupi rasa yang paling mendalam dari kasih dan sayang
Padahal yang dibutuhkan adalah kejujuran setiap ikhtiarnya

Mungkinkah mereka lupa Bapak  dan Nenek moyang kita yang berjuang
Tak ada tanya tentang imbalan yang mesti diperoleh oleh tetesan darah dan air mata
Di kepala hanya ada tentang senyum dan salam diwaktu malam dan siang
Dan menebar benih agar esok dapat aku petik buah dari setiap usaha

Haruskah bencana itu yang menyatukan kita?
Nusantara ini sudah terlalu lelah menjaganya meski tak pernah berhenti menyatukan
Tak ada tanya tentang suku, bangsa, ras dan agama untuk menyatukan kita
Karena kemanusiaan dan kenusantaraanlah yang memberi ruh untuk menyatukan

Haruskah dengan bencana itu yang menyatukan kita?
Tidak, sekali tidak! hanya keadilan sosiallah yang menyatukan kita
Hanya rasa kemanusiaanlah yang mampu menghadirkan kemajemukan menjadi satu
Dan hanya rasa cintalah yang mampu memberi kasih sayang kepada ruang dan waktu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun