Kamu adalah aku yang menjelma dalam realitas lain,
Tanpa aku kamu seperti dalam gelap yang mencekap,
Membuta dalam kesendirian dan kesunyian,
Memelas dan memeras air mata yang mulai kehausan,
Kerinduanku yang semakin cepat menaiki tangga,
Inginku menghilang dalam senyummu,
Menyatu antara aku dan kamu,
Karena aku dan kamu adalah kesederhaan yang satu
Cerminku memancarkan cahaya dari sumber cahaya
Memberi terang pada siang yang menerawang
Menembus malam dalam dawai cinta yang membara
Menemui sunyi yang bersembunyi dibalik rembulan
Jangan pecahkan cerminku
Agar aku dapat melihat wajahku
Wajah penuh noda dari jelagra hasil bara tungku
Butiran debu ku seka agar suciku menyatu
Gradasi wajah berjarak antara cermin dan aku
Aku yang menyatu dalam eksisten terasa jauh
Melihat diri dalam cermin seolah ada kamu
Memecahkan cermin adalah bencana yang terenyuh
Tetapi masih ada hati sebagai cerminku
Agar kamu bertemu dengan aku yang sendang sendu
Memapahku dalam kelemahan yang merindu
Hingga aku dapat kembali dan bertemu hingga menyatu