Mohon tunggu...
Sunarti S Lampene
Sunarti S Lampene Mohon Tunggu... Guru

ubur-ubur ikan lele, mari belajar menulis le !

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pesantren Kilat SDN 21 Palu: Bentuk Karakter Siswa dengan Iman dan Kebersamaan

20 Maret 2025   10:24 Diperbarui: 20 Maret 2025   20:52 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kepala Dinas Pendidikan Kota Palu, Hardi saat menghadiri pesantren kilat dan bukber SDN 21 Palu, 19/3 (dok. pribadi)

Di tengah semarak bulan Ramadhan 1446 H, SD Negeri 21 Palu, Kecamatan Tatanga, menggelar Pesantren Kilat selama tiga hari, mulai 17 hingga 19 Maret 2025. 

Kegiatan yang ditutup dengan buka puasa bersama ini menjadi momen bersejarah bagi keluarga besar sekolah tersebut. Pasalnya, ini adalah kali pertama acara serupa diselenggarakan di gedung baru mereka---sebuah pencapaian setelah bertahun-tahun menempati lokasi darurat pascabencana. 

Kehadiran Wali Kota Palu yang diwakili Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Palu, Hardi, serta sejumlah pejabat lainnya, semakin menyemarakkan nuansa syukur dan kebersamaan di hari penutupan.  

Dengan tema "Aku Anak Saleh, Belajar Ibadah dengan Benar", Pesantren Kilat ini dirancang bukan sekadar sebagai ajang pengenalan ritual keagamaan, melainkan juga sebagai fondasi pembentukan karakter siswa. Hardi, dalam sambutannya, menekankan bahwa program ini adalah investasi jangka panjang bagi generasi muda. 

"Pesantren kilat bukan hanya tentang menghafal doa atau praktik salat. Ini adalah ruang untuk menanamkan nilai-nilai akhlak mulia, kejujuran, dan rasa hormat kepada sesama. Karakter inilah yang akan menjadi bekal mereka menghadapi masa depan," ujarnya dengan semangat.  

Ia melanjutkan, di era yang sarat tantangan, pendidikan karakter melalui pendekatan spiritual menjadi kunci menumbuhkan kesadaran diri siswa. 

"Ketika anak-anak memahami makna ibadah secara mendalam, mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki ketahanan mental dan empati sosial," tambah Hardi. 

Menurutnya, kemampuan bekerja sama, menghargai perbedaan, dan berkomunikasi dengan santun---yang diasah melalui aktivitas kelompok selama pesantren---akan memperkaya kompetensi sosial peserta didik.  

Kepala SDN 21 Palu, Sunarti, tak menyembunyikan kebahagiaannya melihat antusiasme siswa selama kegiatan berlangsung. Dengan gedung baru yang lebih representatif, ia merasa momentum ini adalah anugerah. 

"Selama ini, kami harus beradaptasi di lokasi sementara yang serba terbatas. Kini, dengan fasilitas yang memadai, kami bisa menyelenggarakan program yang lebih bermakna untuk anak-anak," ujarnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun