Mohon tunggu...
Sunarmi Yarah
Sunarmi Yarah Mohon Tunggu... Guru - Mba Sun

Sunarmi, seorang pendidik, pengajar, peneliti dan penulis. Pernah mengajar di ABAColorado dan Unmul

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Titik Nol

13 Mei 2022   11:00 Diperbarui: 13 Mei 2022   11:09 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Dua hari yang lalu saya baru pulang liburan tipis-tipis kerumah anak di balikpapan dan kecamatan Sepaku kabupaten PPU, Kaltim. Belakangan  daerah Sepaku yang berupa kecamatan di Kabupaten Penajan Paser Utara atau PPU menjadi begitu terkenal keseluruh pelosok Nusantara dan rakyat Indonesia karna didaerah tersebut telah dipilih oleh pemerintah pusat untuk di jadikan pusat pemerintahan baru, Ibukota Negara (IKN). 

 Liburan ini sebenarnya tidaklah semata-mata liburan, namun karna saya dan anak2 akan menjemput suami yang datang dari makassar melalui bandara Sepinggan Balikpapan. Momen bepergian kekota minyak tersebut  saya manfaatkan untuk menginap di rumah anak di Balikpapan yang tidak jauh dari bandara. Lumayan untuk refreshing dan bersilaturahmi dengan keluarga lain dalam acara buka bersama.

Satu malam di balikpapan sudah cukup dan esoknya saya dan keluarga melanjutkan perjalanan untuk mengunjungi anak kami yang lain yang mengikuti suaminya yang tinggal dan bekerja di sepaku. Kecamatan sepaku berada diantara Balikpapan dan Samarinda meski tidak di tengah-tengah persis. 

Untuk mencapai Kecamatan Sepakukita harus berkendara sejauh 38 kilometer menuju kota Samarinda, setelah itu kita belok kiri dan melakukan perjalanan kuang lebih 40 kilometer  untuk samapai di kecamatan Sepaku. 

Kami berangkat pagi pukul 10.00 dan tiba di lokasi sekira pukul satu siang dalam rombongan dengan dua mobil. Tempat anak yang saya kunjungi tidak berada persis di kota Sepakunya namun harus ditempuh kurang lebih 20 kilometer untuk mencapai Main Office IHM dimana suami anak saya bekerja.

 Sebuah perusahaan penanaman hutan industri bahan baku kertas yang kayunya di kirim ke pabrik kertas di Riau. Setelah istirahat sejenak, kami akhirnya barbequean untuk persiapan buka puasa dengan ikan-ikan segar yang kami bawa dari Balikpapan seperti Kakap merah, trakulu, cumi dan Tuna.

 Wooww,kami betul-betul puas makan ikan plus keceriaan dan kegembiraan kami berkumpul bersama menambah nikmatnya buka puasa. Canda,  tawa dan olok-olokan silih berganti di lontarkan. Tiba waktu tarawih, si kecil Daihan yang 7 tahun ngambek tidak mau sholat ke masjid, namun setelah di bujuk akhirnya ia mau juga. Tarawih di masjid lokasi perumahan kami lakukan dalam keadaan lelah dan ngantuk berat namut tetap  hikmat dan selesai 8 rakaat.di tambah 3 witir. Alhamdulillah.

Selepas tarawih saya tidur sementara yang lainnya pergi jalan-jalan dan foto2 di gazebo, yaitu tempat dimana ada ruang untuk duduk-duduk santai menikmati pemandangan hutan industri sekitar dan kelap-kelip nun jauh di sana  lampu-lampu kota Balikapapn yang cantik. 

Paginya setelah sholat subuh kami pergi untuk menyambut sunrise di helipad, dimana para petinggi perusahaan atau menteri yang akan berkunjung ke IKN landing. Helipad ini cukup tinggi karna di bangun di atas bukit yang di potong. 

Dari sana kita bisa melihat pemandangan indah nan sejuk, pucuk-pucuk pohon pulp yang bagaikan hamparan karpet hijau di hias embun pagi yang indah. Seluas kami memandang hanya ada hamparan hijau muda pucuk pulp dan sesekali lampu warga kampung yang masih menyala yang jauh terlihat dan beberpa bangunan sementara  proyek IKN.

Puas menikmati suasanan pagi yang menyegarkan dan indah kami meninggalkan helipad karna ternyata hari itu di ujung timur sana ada mendung sehingga matahari enggan menampakkan diri. Namun kami tetap bahagia. Konvoi  2 mobil kemudian menuju area Titik Nol. 

Perjalanan ditempuh kurang lebih 5 hingga 7 kilo dari sini dengan jalan tanah pengerasan yang berbukit bukit. Layaknya mengitari cantiknya area teh di cipayung bogor saja. Bedanya disini pohonnya tinggi-tinggi langsing sedang di bogor rendah dan lebat. Kami tak perlu menyalakan AC mobil karena cuaca pagi yang sejuk sayang kalau di lewatkan. 

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Sampai di Titik Nol kami masih menemukan tenda, dan beberapa kursi yang di tumpuk dan WC darurat dari fiber yang di pakai Jokowi dan rombongan ketika meresmikan titik nol tersebut.  Titik Nol adalah pusat kordinat dimana disitu akan di bangun istana negara sebagai pusat pemerintahan. Apa saja yang ada di titik nol itu?  

Tempat di mana didirikan tenda adalah empat yang tinggi dan rata.luasnya kurang lebih 200 meter persegi. Di sebelah tempat itu adalah turunan  yang miring dan bagian yang rendah. Lalu di titik yang paling rendah itu di pancangkan papan nama Titik Nol. 

Disebelah papan nama tersebut ada penunjuk arah dimana nama beberapa wilayah di Indonseia berada seperti Jakarta, Sabang, Merauke, Rote  dan beberapa lainnya. Hal itu di maksudkan  untuk menunjukkan dimana posisi dari masing-masing daerah tersebut dari titik nol calon ibu kota berada.  

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Di atas tanah yang di ratakan yang di mana ada tenda  tenda Pak Jokowi waktu itu di jadikan area parkir untuk kendaraan yang datang. Dari sana kita bisa melihat kebawah, turunan yang di tanami berbagai macam pohon langka dari seluruh pelosok nusantara seperti Mahoni, Kecapi, Gaharu, Rambutan, Bisibul dan puluhan pohon lainnya. 

 Pohon tersebut di tanam oleh para tokoh politi kdan orang-orang nomor satu dari daerah seluruh Indonesia  kepala instansi tertentu seperti Pangdam dan gubernur.  Mungkin ini untuk menunjukkan kebersatuan bangsa untuk membangun IKN baru. 

Untuk melihat lebih  dekat pohon-pohon itu kita bisa menuruni tangga yang di sediakan cukup jauh kebawah. Lumayan untuk melatih otot lutut agar kuat. Untuk turun kebawah mungkin tidak terlalu berat, namun untuk kembali keatas agaknya kita perlu pelan-pelan dan mengambil napas beberapa saat.  

Sampai di bawah kita bisa menikmati pemandangan hijau segar dan berfoto di Titik Nol. Setelah puas menikmati pemandangan yang indah dibawah, kita kembali keatas. Membuat foto-foto di tangga sebelum meninggalkan lokasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun