Mohon tunggu...
Sunardi
Sunardi Mohon Tunggu... Guru - Saya suka menulis dan fotografi

Asal Bondowoso, Kota Tape. Sedang belajar hidup. Blog pribadi www.ladangcerita.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ayahku Benci Gadis Tionghoa

28 Februari 2016   08:07 Diperbarui: 27 Agustus 2020   08:16 787
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Tidak usah malu-malu," katanya sambil melangka ke dalam.

Matahari semakin meninggi. Suasananya membuat Rian ngantuk. Begitulah pengangguran, inginnya tidur saja. Ia sandarkan kepalanya pada sandaran kursi. Rasa ngantuknya semakin jadi. Ada seekor kucing mendekatinya. Ia gendong. Lucunya kucing tersebut. Ia teringat masa kecilnya bersama Andrian. Pernah Andrian mainan anak kucing tapi lupa tidak memberinya makan hingga akhirnya mati di kamarnya.

Kucing tersebut melompat dan lari masuk rumah. Rian mengejarnya, masih ingin menggendongnya. Tetapi, ia melihat kamar Andrian terbuka dan ada istrinya sedang berbusana minim di dalam. Rian terkejut dan tercengang. Kaget. Ia ingin lari, tapi kakinya malah melangkah mendekat. Seakan ia lupa ingatan dikuasai hasrat.

Istri Andrian menyambutnya dengan senyum.

 

Baca Juga Cinta Tak Mensyaratkan Harta

Sumber gambar: pixabay

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun