3. Tidak berhenti melakukan serangan dengan senjata edukasi dan literasi berbasis keilmuan serta daya nalar kepada masyarakat jejaring yang masih berada di fase kesadaran magis agar segera menaikan levelnya. Terutama serangan untuk masyarakat jejaring elite yang masuk ke ruang-ruang digital dengan membawa pesan-pesan tak masuk akal melalui perilaku dan perbuatan digital di luar nalar. Â
4. Berdiri tegak dan berani dengan bekal kemampuannya untuk menjadi penangkal utama bagi mereka yang coba memengaruhi akal sehat dan menginfiltrasi cara kerja otak setiap individu masyarakat jejaring dan sebagian besar lainnya, yang sesunguhnya sudah berada di tingkat kesadaran terbaiknya.Â
5. Selalu menjaga kewarasan dan tetap mengawasi apa pun, terutama pergerakan elite pejabat melalui media digital jika dinilai telah melanggar apa pun bentuk kesepakatan, terlebih seusai tuntutan demo 17 + 8 digulirkan.
6. Tetap tegar pendirian dalam nilai-nilai kejujuran sehingga tidak tergoda atau luluh oleh bujuk rayu dalam bentuk apa pun yang bisa meluruhkan semangat perjuangan dan menurunkan tingkat kesadaran kritis.
7. Menjaga persatuan dan keutuhan maksud dan tujuan aktivisme Gen Zen yang telah susah payah dibangun, dengan saling menjaga kesadaran agar selalu mampu mengantipasi pengaruh influencer, buzzer dan konten-konten manipulasi AI, yang berupaya memecah belah atau menjungkir balikan cara berpikir kritis yang mulai tumbuh pada sebagian besar masyarakat jejaring.Â
8. Senantiasa menunggu informasi valid dengan melakukan pengecekan dan verifikasi berulang atas informasi atau apa pun yang dinilai tidak logis sebelum ikut menyebarluaskannya. Â Â Â Â Â Â Â Â
Referensi  Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI