Lewat konten-konten kreatif yang dikreasi dengan penuh daya, keberanian, cepat menyebar, cair, dan tidak mudah ditebak. Sesekali mereka menggunakan simbol-simbol menarik, meme,orasi dan video-video satire.Â
Hebatnya, pergerakan mereka cenderung diawali oleh aktivitas-aktivitas personal yang kemudian berkumpul di jalur yang selintas dan pada akhirnya mampu memecah tembok kuasa yang selama ini tidak hanya kedap suara tetapi juga rasa. Sehingga menghasilkan ledakan yang membangunkan kesadaran naif dari tidur panjangnya.Â
Pecahan dan ledakan dari energi aktivisme Gen Z di tanah air dalam konteks isu yang sama bahkan menular ke berbagai negara.Â
Nepal meledak, Timor Leste pecah, Australia meletus, Perancis chaos dan Filipina ricuh. Sementara beberapa negara lainnya kini tengah di landa protes Gen Z terkait sikap pemerintah terhadap kedamaian dunia di Jalur Gaza. Apa yang menyebabkan Aktivisme Gen Z dalam hal apa pun kini tampak sangat reaktif?Â
Seorang tokoh pendidikan dari Brazil sekaligus teoritikus pendidikan yang berpengaruh di dunia, yaitu Palulo Freire. Dalam gagasannya mengenai teori kesadaran manusia yang dibagi menjadi tiga (3) jenis tingkat kesadaran, yaitu kesadaran magis, naif dan kritis--hendak menyampaikan bahwa faktor pendidikan sangat memengaruhi di tingkat mana kesadaran masyarakat jejaring dapat mengambil peran serta aktif untuk kemajuan sebuah negara. Â Â
Dunia pada masa-masa awal pertumbuhan dan perkembangan teknologi informasi melalui beragam platform digital dan platform media sosial, yang masih cenderung diisi oleh warganet dengan sebagian besar berangkat dari masyarakat yang awalnya berpikir magis (fase kesadaran magis) kini mulai beranjak naik. Â Â
Meningkatnya kesadaran masyarakat jejaring secara perlahan tidak terlepas dari pendidikan yang direalisasi dalam aktivisme Gen Z di ruang-ruang digital melalui pembekalan informasi, pengetahuan, edukasi dan literasi.Â
Hingga pada akhirnya menggulirkan dan menumbuhkan kesadaran naif memasuki fase kesadaran kritis, yaitu tingkatan tertinggi dari proses kesadaran masyarakat.Â
Maka di fase kesadaran kritis itulah akumulasi ketidaklogisan atas semua yang terjadi dalam kehidupan sosial politik dalam bernegara diledakan oleh aktivisme Gen Z, tetapi apakah fakta ini menjadi penanda bahwa masyarakat jejaring telah berada di fase kesadaran kritis tertingginya? Â Â
Membangun masyarakat jejaring ke fase kesadaran kritis dari fase kesadaran magis tidaklah mudah.Â
Ketika dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat lebih percaya pada kekuatan takdir dan intervensi Tuhan terhadap apa yang dialaminya (kesadaran magis), yang menggambarkan ketidakmampuan masyarakat jejaring melihat adanya kaitan antara satu faktor dengan faktor lainnya lalu beranggapan bahwa perubahan yang terjadi di mana pun merupakan rencana dan kehendak Tuhan--di titik ini kerja keras Gen Z melalui beraneka aktivitas edukasi dan literasi digital secara perlahan bisa mengubahnya. Â Â Â