Crazyconomics: Apa Persamaan Masakan Padang dan Kenaikan PPN 12 Persen?

Baru-baru ini ada kejadian yang bisa dibilang sepele dan viral serta membuat banyak orang terheran-heran. Seorang penikmat masakan padang beserta temannya memukuli seorang karyawan atau petugas warung nasi padang Sinar Minang, di Jalan Godean, Sleman, Yogyakarta, hanya karena kehabisan kuah nasi padang. Sedahsyat itukah kelezatan masakan nasi padang dengan bumbu dan kuahnya yang khas? 

Peristiwa tersebut jadi mengingatkan publik pada sebuah iklan televisi Sampoerna Hijau beberapa tahun lalu. Iklan video dengan tagline "Nggak ada loe nggak rame!" ber-setting di rumah kos dan warung nasi padang itu sempat hit di kalangan mahasiswa atau anak kos sebagai candaan pada masanya. 

Dengan adegan yang diawali obrolan tiga orang pemuda yang digambarkan sedang berada di ruang dapur. Dua pemuda berdiri di dekat sebuah kompor gas dan wastafel sambil mencuci sesuatu. Seorang pemuda lagi berada di belakang mereka sedang duduk di bangku berhadapan dengan meja makan.  

Baca juga: Crazyconomics: Ekonomi yang Tumbuh Pesat dari Ketidakpercayaan Diri Konsumen

Salah seorang dari ketiganya mulai berkata, "Pengen makan enak nih!". 

Kemudian dijawab oleh temannya, "Uang dari mana? Kiriman belum datang". 

Lalu disambut oleh pemuda yang duduk, "Tau nggak loe gimana bisa makan enak tapi murah?"  

"Gimana?" sambut pemuda yang mempertanyakan soal uang.  

Baca juga: Crazyconomics: Menguak Kebijakan dari Sisi Teori dan Praktik Miring

"Ayo! " ajak pemuda yang duduk. 

Baca juga: Crazyconomics: Bagaimana Perilaku Malas Konsumen Menghidupkan Ekonomi Masyarakat?

Adegan lalu beralih ke warung nasi padang. Ketiganya memesan nasi padang dengan beberapa lauk yang disajikan di meja. 

Tetapi lucunya, alih-alih mengambil lauk yang disediakan, ketiganya cuma menuangkan bumbu atau kuah dari lauk yang telah tersaji di meja. Rupanya, begitulah  cara mendapatkan makan enak tapi murah yang dimaksud.