Pemaparan yang cukup masuk akal, sayang faktanya tidak demikian. Rembesan cairan penambal ban tidak berhenti walaupun telah melewati waktu 2x24 jam sehingga ban motor harus sering-sering dicek dan diberi tambahan angin karenanya saya harus membekali diri dengan pompa angin manual.Â
Setelah bertahan selama dua minggu dengan kondisi itu, di suatu pagi saat berangkat kerja bersama istri, tiba-tiba ban belakang sepeda motor agak berat. Begitu turun dan dicek, ban tampak kempes parah, malangnya ketika ban diberikan angin melalui pompa manual yang saya bawa, rembesan cairan penambal ban sudah tidak lagi cair, melainkan berupa lelehan lengket berwarna kehitaman. Kabar buruknya ban sudah tidak lagi bisa dipompa.Â
Pengalaman kedua nyaris sama, bedanya lebih cepat. Hanya bertahan sekitar satu minggu. Pengalaman kedua cukup aneh. Pasalnya, saat diputuskan untuk diberikan cairan penambal ban saya melihat sendiri paku yang menembus ban sangat kecil sehingga seharusnya cara itu berhasil untuk membuat ban bertahan lebih lama. Terlebih setelah cairan penambal ban dimasukkan, tidak ada rembesan untuk dua hari pertama.
Di hari ketiga sedikit rembesan mulai muncul. Karenanya, saya kembali siaga dengan membawa pompa angin manual. Di sekira satu minggu setelah itu pada suatu malam, sepulang dari mengantar istri ke pasar tiba-tiba terdengar bunyi ledakan. Sesudahnya, motor yang saya kendarai terasa sangat berat, lagi-lagi cairan penambal ban terbukti tidak efektif meskipun untuk lobang atau bocoran yang terbilang kecil.Â
Ban belakang motor saya kempes sempurna, kondisinya panas sekali begitu dipegang, tak ada angin sama sekali, cairan penambal ban buyar kemana-mana dalam bentuk lendiran hitam dan berbau.Â
Namun saat motor di bawa ke bengkel rupanya ban motornya masih bisa diselamatkan dengan melakukan tambal dengan sistem tubeless pada lobang atau bocorannya, dan ternyata berhasil bertahan sebulan lebih.Â
Pengalaman saya untuk kedua kalinya memberikan petunjuk bahwa ban motor yang mengalami bocor lebih efektif diatasi dengan cara tambal, bukan dengan cairan penambal ban yang ternyata tidak efektif dalam menutup lubang bocoran dan dapat merusak pentil ban juga pelek ban secara perlahan.Â
Jadi apabila pemudik bersepeda motor mengalami kebocoran ban di tengah jalan, mau pilih cara mana untuk mengatasinya? Ke bengkel atau tangani sendiri? Tambal atau pakai cairan penambal ban?Â
***
Referensi