Mohon tunggu...
Sultani
Sultani Mohon Tunggu... Pemerhati Isu-isu Pangan Lokal, mantan Peneliti Litbang Kompas

Senang menulis isu-isu pangan, lingkungan, politik dan sosbud kontemporer.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Sepeda: Antara Kendaraan Pribadi dan Evolusi Gaya Hidup Urban

31 Juli 2025   16:28 Diperbarui: 1 Agustus 2025   21:31 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi warga mengendarai sepeda sebagai transportasi pribadi (Sumber: Pexels/Motor TruckRun)

Jakarta, kota megapolitan dengan reputasi kemacetan yang tiada henti, kini diam-diam mulai menunjukkan wajah baru. Di antara deru klakson dan antrean kendaraan yang mengular, semakin banyak warga yang memilih bersepeda untuk bepergian.

Tren bike to work bukan lagi sekadar kampanye tahunan, melainkan mulai menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari warga urban.

Beragam komunitas pesepeda pun bermunculan, dari kalangan profesional, pelajar, hingga pekerja seni, menandai semacam kebangkitan moda transportasi yang lama terpinggirkan.

Fenomena ini tidak muncul tiba-tiba. Pandemi COVID-19 menjadi momentum penting yang mengubah cara pandang masyarakat terhadap mobilitas harian. 

Ketika transportasi umum menjadi sumber kecemasan karena risiko penularan, dan kendaraan pribadi semakin mahal biaya operasionalnya, sepeda menawarkan solusi yang personal, higienis, dan efisien.

Di masa pascapandemi pun, banyak orang memilih mempertahankan kebiasaan bersepeda karena merasa lebih sehat dan produktif.

Tidak hanya sebagai alat berpindah tempat, sepeda kini tampil sebagai bagian dari ekspresi diri. Gaya berpakaian saat bersepeda, jenis sepeda yang dipilih, hingga rute favorit, semuanya menjadi bagian dari narasi gaya hidup yang berkembang di kota.

Beberapa orang bahkan menganggap sepeda sebagai bentuk identitas urban baru: sederhana tapi cerdas, ringan tapi berdampak.

Jakarta yang dulu memandang sepeda sebagai alat olahraga akhir pekan, kini mulai menerima sepeda sebagai bagian dari ruang kerja, sosial, bahkan budaya.

Komunitas seperti Bike to Work Indonesia, Goweslah, hingga forum lokal pesepeda kawasan seperti Jakarta Selatan dan Jakarta Timur, rutin menggelar acara, diskusi, dan kampanye keselamatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun