Selain membaca, menjadikan Al-Qur'an sebagai bagian dari rutinitas harian di luar waktu salat juga bisa membantu meningkatkan kecintaan terhadapnya. Misalnya, mendengarkan murattal saat beraktivitas atau menghafal surat-surat pendek yang sering digunakan dalam salat. Dengan demikian, Al-Qur'an tidak hanya menjadi bacaan sesaat, tetapi benar-benar menyatu dalam kehidupan sehari-hari. Kebiasaan ini juga akan mempermudah kita dalam memperbanyak bacaan saat qiyamul lail, terutama di malam-malam terakhir Ramadan.
Menghafal ayat-ayat tertentu juga menjadi langkah strategis dalam meningkatkan interaksi dengan Al-Qur'an. Hafalannya bisa dimulai dari surat-surat pendek yang sering dibaca dalam salat. Dengan membangun kebiasaan ini dari sekarang, kita akan lebih siap untuk memaksimalkan ibadah di sepuluh malam terakhir dengan memperbanyak bacaan Al-Qur'an dalam setiap kesempatan.
3. Memperbanyak Zikir dan Doa
Zikir dan doa adalah bentuk ibadah yang paling sederhana namun memiliki dampak luar biasa dalam meningkatkan ketakwaan dan mendekatkan diri kepada Allah. Di hari ke-14 puasa ini, mulailah membiasakan membaca doa yang dianjurkan oleh Rasulullah untuk Lailatul Qadar, yaitu: "Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu 'anni" yang artinya, "Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf dan mencintai pemaafan, maka maafkanlah aku." Doa ini merupakan cerminan dari harapan untuk mendapatkan ampunan di malam yang penuh berkah.
Selain doa khusus, memperbanyak istighfar juga menjadi langkah penting dalam mempersiapkan diri menuju malam-malam terakhir Ramadan. Dengan memperbanyak memohon ampunan, seorang Muslim akan lebih mudah membersihkan hati dari dosa dan kekhilafan yang bisa menghalangi turunnya keberkahan. Dengan hati yang tenang dan jiwa yang bersih, ibadah akan terasa lebih khusyuk dan bermakna. Tingkatkan kebiasaan beristighfar menjadi amalan pagi dan sore sebagai jalan untuk membantu menenangkan hati serta membangun koneksi yang lebih dalam dengan Allah
Membangun kebiasaan zikir dan doa sejak pertengahan Ramadan ini akan memberikan efek yang luar biasa ketika memasuki fase akhir bulan suci ini. Kebiasaan berzikir yang konsisten, membuat seorang Mulim akan lebih mudah fokus dalam ibadah malam, serta lebih siap secara spiritual dalam menyambut datangnya Lailatul Qadar. Zikir yang dilakukan dengan istiqamah juga bisa menjadi tameng dari gangguan duniawi yang dapat mengurangi kekhusyukan dalam beribadah.
4. Memaksimalkan Sedekah dan Amal Kebaikan
Sedekah adalah salah satu amalan yang sangat dianjurkan di bulan Ramadan. Di hari ke-14 puasa, mulailah meningkatkan jumlah dan kualitas sedekah sebagai bentuk persiapan spiritual menuju malam-malam penuh berkah. Utamakan keikhlasan dalam memberi daripada jumlah yang besar. Allah telah menjanjikan balasan yang berlipat ganda bagi mereka yang bersedekah dengan tulus. Dengan berbagi kepada sesama, hati menjadi lebih bersih dan jiwa pun menjadi lebih tenang, sehingga persiapan menuju Lailatul Qadar menjadi lebih ringan.
Menyiapkan dana khusus untuk sedekah di sepuluh malam terakhir juga bisa menjadi strategi dalam berburu keberkahan Lailatul Qadar. Jika memungkinkan, bagikan sedekah di malam-malam ganjil dengan harapan bisa mendapat pahala yang lebih besar. Selain dalam bentuk materi, sedekah juga bisa berupa tenaga dan perhatian, seperti membantu orang tua, berbagi makanan untuk berbuka puasa, atau mendukung kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar.