Mohon tunggu...
Sultani
Sultani Mohon Tunggu... Pemerhati Isu-isu Pangan Lokal, mantan Peneliti Litbang Kompas

Senang menulis isu-isu pangan, lingkungan, politik dan sosbud kontemporer.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Hari Ketiga Puasa: Titik Awal Tingkatkan Kualitas Ibadah

3 Maret 2025   08:57 Diperbarui: 3 Maret 2025   12:55 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tadarus di masjid pada malam Ramadan (Sumber: Antarafoto.com)

Baca juga: Hari Kedua Puasa: Persiapan untuk Menjalani Setengah Ramadan dengan Sehat

Ibadah lain yang perlu diperkuat adalah salat tarawih. Sudah menjadi rahasia umum di antara kita, di awal Ramadan, semangat untuk melaksanakan tarawih biasanya masih tinggi, tetapi setelah beberapa hari, rasa lelah atau rasa malas mulai datang. Antusiasme tarawih ini mulai menurun setelah melewati periode 10 hari pertama. Barisan shaf di masjid mulai terpangkas sehingga ruang masjid mulai kosong dari shaf belakang. Kondisi ini akan terjadi terus hingga akhir Ramadan yang hanya meninggalkan satu atau dua shaf jamaah saja.

Ilustrasi salat tarawih berjamaah di masjid (Sumber: Tribunnews.com)
Ilustrasi salat tarawih berjamaah di masjid (Sumber: Tribunnews.com)

Hari ketiga adalah momen yang tepat untuk menegaskan komitmen agar tetap menjalankan tarawih dengan penuh kesungguhan. Salah satu cara agar tarawih terasa lebih ringan adalah dengan menjaga pola makan saat berbuka, tidak berlebihan sehingga tubuh tetap segar saat berdiri dalam rakaat-rakaat panjang.

Selain itu, fokuskan niat tarawih hanya untuk mengharap rido Allah entah itu dilaksanakan secara berjamaan di masjid atau sendirian di rumah. Niat yang tulus akan memengaruhi kekhusyukan dan kualitas ibadah selama menjalankan shalat tarawih. Ulangi niat ini secara terus-menerus ketika azan Isya mulai berkumandang supaya bisa menahan godaan untuk meninggalkan tarawih karena ngantuk, lelah, hingga malas.

Sampai sekarang, masih banyak orang yang bertanya, lebih baik salat tarawih di masjid atau di rumah? Sebenarnya, keduanya memiliki keutamaan masing-masing. Salat tarawih di masjid memberikan suasana kebersamaan dan meningkatkan semangat ibadah karena dilakukan berjamaah. Sementara itu, jika memilih tarawih di rumah, seseorang bisa lebih fleksibel dalam membaca surat yang lebih panjang atau merenungi bacaan dengan lebih khusyuk. Yang terpenting bukanlah tempatnya, tetapi konsistensi dan keikhlasan dalam menjalankannya.

Selain tadarus dan tarawih, zikir juga menjadi amalan yang mulai bisa ditingkatkan di hari ketiga puasa ini. Banyak hadis yang menyebutkan keutamaan berzikir, terutama di bulan Ramadan. Menyebut nama Allah melalui tasbih, tahmid, tahlil, dan istighfar bisa memberikan ketenangan hati dan memperbaiki kedekatan kita kepada Allah. Zikir tidak harus dilakukan dalam waktu khusus; bisa saja disisipkan dalam aktivitas sehari-hari, seperti saat menunggu berbuka, berjalan, atau bahkan saat bekerja.

Ilustrasi seorang pria sedang berzikir (Sumber: Harianterbit.com)
Ilustrasi seorang pria sedang berzikir (Sumber: Harianterbit.com)

Waktu-waktu mustajab untuk berdoa juga perlu dimanfaatkan dengan baik. Ramadan adalah bulan penuh berkah, dan ada banyak momen ketika doa lebih mudah dikabulkan, seperti saat berbuka, di sepertiga malam, dan di antara azan dan iqamah. Hari ketiga adalah waktu yang baik untuk mulai membangun kebiasaan berdoa dengan lebih khusyuk, tidak hanya meminta kebutuhan dunia, tetapi juga memohon ampunan dan kebaikan di akhirat.

Agar semua ibadah ini bisa dilakukan lebih konsisten, membuat jadwal ibadah harian bisa menjadi solusi yang efektif. Misalnya, menentukan waktu khusus untuk membaca Al-Qur'an setiap pagi setelah Subuh atau sebelum tidur. Dengan menjadwalkan ibadah secara spesifik, kemungkinan untuk lupa atau melewatkannya akan lebih kecil.

Salah satu tantangan dalam menjaga konsistensi ibadah adalah berbagai gangguan yang muncul, terutama dari kebiasaan yang kurang bermanfaat, seperti terlalu banyak bermain media sosial atau menonton hiburan yang tidak mendukung suasana Ramadan. Jika ingin lebih fokus dalam meningkatkan ibadah, mulai sekarang kurangi hal-hal yang menyita waktu tanpa manfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun