Pada tanggal 25 april 2025 kemarin. Saya Bersama kelompok saya mendapatkan tugas kuliah untuk mengobservasi salah satu produk minuman yang terletak di Prawirotaman Yogyakarta yaitu Kombucha. Nama tempatnya yaitu Bhumi Bhuvana, di tempat ini tak hanya menjual kombucha saja, namun juga menjual makanan ringan hingga makanan berat. Tempatnya sederhana namun estetik, menggunakan desain yang jadul namun otentik. Oiya buat orang yang ingin makan ditempat ini wajib reservasi terlebih dahulu, karena menurut Agung (ownernya) "kami nggak hanya menjual rasa, tapi juga kualitas dan pengalaman, karena ditempat ini akan membagikan ilmu-ilmu tentang gimana cara membuat kombucha". Ketika awal masuk kami diberi welcome drink berupa kombucha dengan dua varian rasa, yaitu kayu manis dan kopi. Untuk rasa kayu manis nya agak sedikit pait namun tetap ada manisnya sedikit, sedangkan rasa kopi itu pait dengan perpaduan kopi,sedikit mirip dengan kopi americano tapi ini versi ada pahitnya. Kami satu kelompok berjumlah 8 rang dengan saya laki-laki sendiri dan lainnya Perempuan. Segala pertanyaan kita tanyakan kepada agung selaku owner dari kombucha ini. Banyak sekali ilmu yang di bagikannya. Kami juga diberi camilan berupa ubi-ubi an dengan saus caramel dan saus gula aren, tentu itu sangat enak sekali.
 Mungkin belum terlalu banyak orang yang tau akan minuman ini. Nah Kombucha itu minuman hasil fermentasi teh dan gula pakai bantuan bakteri dan ragi yang disebut SCOBY. Proses fermentasinya bikin rasa kombucha jadi asam-manis, kadang juga sedikit bersoda, mirip cider apel tapi tetap ada aroma tehnya. Selain enak dan segar, kombucha juga dikenal baik buat pencernaan karena mengandung probiotik, vitamin, dan asam organik yang bermanfaat buat tubuh.
Bhumi Bhuvana adalah usaha lokal yang fokus bikin minuman fermentasi berbahan dasar alami, terutama kombucha. Kombucha ini minuman hasil fermentasi teh dan gula pakai kultur mikroorganisme bernama SCOBY. Selain rasanya unik, kombucha juga dipercaya bagus buat pencernaan dan daya tahan tubuh.
Bhumi Bhuvana benar-benar pilih-pilih bahan baku. Teh, gula, dan SCOBY jadi bahan utama. Awalnya mereka pakai teh hitam dan hijau, tapi sekarang makin kreatif dengan bahan lokal kayak daun kelor, bunga telang, sampai kaskara (kulit kopi). Daun kelor kaya antioksidan, bunga telang bikin warna biru alami, dan kaskara itu limbah kopi yang dimanfaatkan biar lebih ramah lingkungan. Gula dipakai sebagai makanan buat mikroorganisme, dan SCOBY-nya sekarang udah bisa dikembangin sendiri supaya kualitas kombucha tetap terjaga.
Proses pembuatan kombucha di Bhumi Bhuvana dilakukan dua tahap fermentasi. Tahap pertama, teh dan gula yang sudah diseduh dicampur SCOBY dan cairan starter, lalu difermentasi sekitar seminggu. Setelah itu, cairannya disaring, masuk ke fermentasi kedua di botol tertutup rapat selama 3-5 hari. Di tahap ini, kombucha jadi berkarbonasi alami, kayak minuman soda tapi lebih sehat. Total waktu produksi sekitar 10 hari, dan semuanya dikerjakan manual dengan alat sederhana, tapi tetap jaga kebersihan dan kualitas1.
Bhumi Bhuvana tidak hanya menjual rasa original, tapi juga inovatif dengan lima varian utama: madu, kopi robusta, delima, kayu manis, dan mawar. Semuanya pakai bahan alami tanpa perisa buatan. Varian madu jadi favorit karena manisnya alami dan cocok buat pemula. Varian kopi punya aroma dan rasa kopi yang kuat, sementara delima rasanya segar dan warnanya menarik. Kayu manis kasih sensasi hangat, dan mawar punya aroma floral yang lembut. Semua varian ini dikembangkan lewat eksperimen langsung dan uji rasa konsumen.
Produk Bhumi Bhuvana dikemas dalam botol kaca atau plastik, ukuran 250 ml, 500 ml, dan 1 liter. Botol kaca lebih disarankan karena lebih ramah lingkungan dan bisa didaur ulang lewat sistem refill. Botol plastik dipakai buat kemasan kecil yang praktis, tapi ada biaya tambahan. Harga kombucha dihitung Rp 75 per mililiter, dan konsumen diingatkan buat simpan produk di kulkas supaya kualitas tetap terjaga.
Untuk Strategi pemasaran Bhumi Bhuvana masih sederhana, lebih banyak mengandalkan jaringan pribadi dan media sosial, meski belum terlalu maksimal. Penjualan dilakukan langsung atau lewat sistem pre-order, jadi produksi bisa diatur sesuai pesanan dan nggak banyak sisa. Produksi masih skala rumahan, tapi mereka tetap berkomitmen menjaga kualitas dan terus berinovasi.
Kesimpulan
Kombucha dari Bhumi Bhuvana adalah minuman fermentasi berbahan dasar teh dan gula yang dibuat dengan bantuan mikroorganisme SCOBY. Minuman ini punya rasa asam-manis yang segar, kadang sedikit bersoda, dan dipercaya baik untuk pencernaan serta daya tahan tubuh. Bhumi Bhuvana mengutamakan bahan alami, bahkan terus berinovasi dengan tambahan bahan lokal seperti daun kelor, bunga telang, dan kaskara. Proses produksinya dilakukan dua tahap fermentasi selama sekitar 10 hari, dengan varian rasa favorit seperti madu dan delima. Produk dikemas dalam botol kaca atau plastik dengan berbagai ukuran, dan dijual lewat sistem pre-order maupun penjualan langsung. Meski masih skala rumahan, Bhumi Bhuvana tetap menjaga kualitas dan terus berinovasi agar kombucha mereka makin dikenal luas di Yogyakarta
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI