Mohon tunggu...
Sulfiza Ariska
Sulfiza Ariska Mohon Tunggu... Penulis - Halo, saudara-saudara sedunia. Apa kabarmu? Semoga kebaikan selalu menyertai KITA.

Penulis penuh waktu. Lahir di Sumatera Barat dan berkarya di Yogya. Emerging Writer "Ubud Writers and Readers Festival" ke-11. E-mail: sulfiza.ariska@gmail.com IG: @sulfiza_indonesia Twitter: Sulfiza_A

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Optimalisasi DCS sebagai Wahana Rehabilitasi Sosial bagi Penyandang Difabel

19 September 2018   22:55 Diperbarui: 19 September 2018   23:11 1033
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu ruangan Diskominfo Co-working Space. Sumber foto: kanaljogja.id

Bila bisa mengaktulisasikan diri dalam kancah industri kreatif secara kolektif; para penyandang difabel tidak hanya bisa mandiri finansial, tetapi juga berpeluang besar dalam meningkatkan pendapatan daerah. Dengan demikian, DCS pun tidak hanya sekadar jasa pelayanan ruang kerja kreatif semata; tetapi juga mampu dan terbukti dalam meningkatkan kesejahteraan sosial di Yogyakarta.         

Oleh sebab itu, perlu adanya sinergi pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat, dalam mengakomodasi rehabilitasi sosial berbasis teknologi digital bagi penyandang difabel. Agar seluruh difabel memiliki skill yang memadai untuk menggunakan atau mengoperasikan perangkat digital, serta membangun bisnis online. Dengan demikian, fasilitas publik berupa 'ruang kerja berbasis teknologi digital' yang dibangun pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta atau lazim disebut DCS, bisa dimanfaatkan oleh penyandang difabel secara kolektif.

Optimalisasi DCS dalam Rehabilitasi Sosial Berbasis Teknologi Digital 

Rehabilitasi sosial berbasis teknologi digital bagi penyandang difabel merupakan tuntutan zaman yang harus kita penuhi. DCS bisa menjadi sentral rehabilitasi sosial berbasis teknologi digital. Walaupun demikian, upaya rehabilitasi sosial tersebut harus didukung langkah-langkah penting sebagai berikut:       

 

Pengunjung yang menggunakan fasilitas DCS. Sumber foto: jogjaprov.go.id
Pengunjung yang menggunakan fasilitas DCS. Sumber foto: jogjaprov.go.id

Pertama, transportasi yang ramah difabel 

Untuk mendukung efektivitas dan efisiensi mobilisasi penyandang difabel menuju DCS, terlu adanya sarana transportasi yang akomodatif. Kita memang memiliki fasilitas berupa bus transjogja dan transportasi online berupa go-jek/go-car, tetapi jangkauan kedua jenis transportasi tersebut masih relatif terbatas. Padahal tidak sedikit penyandang difabel yang bermukim jauh dari pusat kota Yogayakarta dan tidak bisa dijangkau kendaraan umum itu. Perlu adanya kendaraan semacam bus khusus mengakomodasi penyandang disabilitas pulang-pergi dari tempatnya bermukim ke lokasi DCS.          

Kedua, pengembangan cabang-cabang DCS bagi difabel

Perlu adanya pendirian cabang-cabang DCS khusus difabel di kawasan yang sulit untuk dicapai kendaraan umum. Agar difabel di kawasan tersebut bisa memperoleh rehabilitasi sosial berbasis teknologi digital tanpa harus ke kawasan DCS berada sekarang ini.       

Ketiga, adopsi teknologi digital dalam kurikulum pendidikan penyandang difabel

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun