Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - bukan penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

seorang yang sedang terus belajar menulis agar tulisannya layak dinikmati

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Musim

9 November 2019   08:18 Diperbarui: 9 November 2019   12:44 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustr: artgreet.com

musim datang dan pergi
mereka berubah saat mereka mau
warna mereka bertabrakan
mkembuat transformasi yang indah
lalu bertabrakan lagi saat mereka berlalu

musim dingin menyapu hangat
mengubah segalanya putih
dinginnya tidak meninggalkan jejak panas
puncak gunung sekarang nyaman
sampai tiba musim dingin untuk berlalu

kita tahu musim semi dalam perjalanannya
tatkala putih pudar menjadi hijau
warna lain, mulai hidup
ungu, kuning, dan merah
meninggalkan alergen mereka

alergi berubah menjadi sengatan matahari
ketika musim panas berkobar
pantai dan kolam renang tidak ditutup-tutupi
fakta bahwa musim panas membakar segalanya
kemudian berlalu ketika sudah habis

ketika merasakan api
beralih ke tampilan api
pohon-pohon kuning, merah, dan oranye mulai tumbang
panas jatuh, bukannya suhu yang naik
adalah tanda bahwa musim dingin akan datang kembali

***
Solo, Sabtu, 9 November 2019. 7:59 am
'salam damai penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko
pepnews

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun