Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - bukan penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

seorang yang sedang terus belajar menulis agar tulisannya layak dinikmati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tepat untuk Selamanya

4 November 2019   21:59 Diperbarui: 4 November 2019   22:02 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustr: RobStenation

Engkau adalah orang yang aku kenal selama bertahun-tahun. Bersama-sama saling berbagi mimpi, harapan dan ketakutan. Engkau adalah orang berharga yang hanya bisa datang dari atas. Semakin aku mengenalmu, semakin aku harus bertanya, apakah ini cinta? Perasaan agung, tidak pernah hilang dari hati kita dan tidak jauh dari pikiran. Dalam perjalanan ini, jalan menunggu kita berdua, tetapi kita harus mencari jalan keluar.

Waktu kita tidak tepat hanya sedikit melenceng.

Aku bersyukur mendengar suara yang indah dan wajahmu yang cantik. Aku tidak merasa saat telah berlalu sejak kita terakhir meninggalkan tempat ini. Perasaan damai dan hangat dari tanganmu, benar-benar tidak ada duanya. Orang yang aku kenal dan orang yang mengenalku, mungkinkah engkau orangnya? Matamu, bibirmu, jantungku berdetak kencang saat menyebutkan namamu. Baik di jalan kehidupan ini, sesuatu yang berbeda, tetapi jalan kita tidak sama.

Waktu kita tidak tepat hanya sedikit melenceng.

Kemudian takdir kembali menyatukan kita sekali lagi. Hati kita dipenuhi dengan perasaan yang belum pernah kita rasakan sebelumnya. Aku menutup mataku dan melihat kesempurnaan dalam dirimu tersenyum. Hadiahmu, senyummu, cinta yang tidak terasa dalam waktu yang lama. Hati kita selamanya terjalin kebenaran selalu ada. Cinta, panas, gairah saat kita menjadi satu tanpa peduli. Hatiku adalah milikmu, aku dengan senang hati memberi tanpa rasa malu. Sekali lagi tercabik-cabik, jalan kita tidak sama.

Waktu kita tidak tepat hanya sedikit melenceng.

Aku membawamu diam-diam di jiwaku, cinta kita kuat dan benar. Tidak seorang pun sebelumnya memiliki hatiku sepertimu. Semua sejak memucat di pancaran matamu. Tidak ada orang lain yang akan memiliki hatiku tidak peduli bagaimana dia mencoba.

Waktu kita tidak tepat hanya sedikit melenceng.

Aku berdoa untuk hari yang indah itu ketika waktu kita akhirnya tiba. Hari kita untuk menari, hari kita untuk mencintai, hari kita untuk benar-benar berbagi hidup kita. Hati kita bergabung sebagai satu, persatuan yang pasti akan bertahan lama. Hari untuk menyatakan kepada kita semua kesunyian sebagai masa lalu. Untuk menyatakan setiap hari upeti cinta ini yang tidak akan pernah berakhir.
Engkau adalah belahan jiwaku, cinta dalam hidupku, sekarang dan selamanya.

Waktu kita akhirnya tepat untuk selamanya.

***
Solo, Senin, 4 November 2019. 9:39 pm
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko
pepnews

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun