Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - bukan penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

seorang yang sedang terus belajar menulis agar tulisannya layak dinikmati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Jati Diri yang Dipertanyakan

20 September 2019   15:14 Diperbarui: 20 September 2019   15:30 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
paintings by Emmanuel Guiragossian

apa, bukan siapa engkau, adalah pertanyaannya
tentang jati dirimu
padahal engkau adalah makhluk yang tak terlihat
sistem mengatakan engkau adalah tubuh

sel biologis hanya protoplasma
terikat secara kimia bersama
seks oleh ibu dan ayah
resep Allah yang mereka asuh

sel-sel mati, engkau tidak
engkau juga bukan sel hidup
jiwa yang tak terlihat di kepala
robot tubuh itu mendorong

jiwa di dalam tubuh saja
apakah obsesi pencari
keberuntungan seperti itu tidak mungkin
setan datang sebagai milik

tubuh fisik yang lembam
sampai dimeriahkan oleh jiwa
terkorupsi oleh kejahatan dalam daging
kup adalah tujuannya

tubuh adalah satu bagian
diberdayakan oleh yang baik dan yang jahat
jiwa harus bertarung dengan sekuat tenaga
untuk mengambil tubuhnya dari iblis

tempat suci tengkorak
di sanalah jiwa berada
daging yang tersisa adalah rumah setan
sampai sisi gelap dikalahkan

jadi, apa jati dirimu
engkau menyatakan 'aku' seperti apa
terkadang jiwa, sebagian besar sisi gelap
kepemilikan tubuh protoplasma yang berfluktuasi

jadi peradaban membuat kita tertipu
dengan menunjukkan aku, engkau, dan kita
denotasi seperti itu bervariasi
apa yang mengendalikan tubuh

setiap orang tidak sama setiap waktu
jangan mengharapkan sesuatu yang berbeda
jiwa atau sisi gelap akan 'berperilaku'
seperti yang satu adalah penting

kita dilahirkan seperti ini, sahabatku
di medan perang tubuh
jika jiwa tidak bangkit
menekannya hidup, tidak bebas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun