Mohon tunggu...
Suhendrik Nur
Suhendrik Nur Mohon Tunggu... Freelancer - Manusa biasa yang tak berharap apa-apa

Bergerak di literasi jalanan (Perpustakaan Jalanan) Bambu Pena Indramayu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi : Apa yang Lebih Sedih Ketimbang Puisi?

4 Mei 2022   18:18 Diperbarui: 4 Mei 2022   18:19 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Apa yang lebih sedih ketimbang puisi
Tanyakanlah kepada penyair
Pesan yang tak sempat tertulis didalamnya

Buatkanlah panggu kecil untuknya
Tempat dimana ia bacakan segalanya
Cerita tentang pesan yang tak sempat ia tulis dalam puisinya

Tentang rekening yang selalu kering
Tagihan hutang yang kian mengerenyitkan kening
Serta pesan singkat ayah dan ibu tersayang:
Apa kabar mu nak disana?
Yang dijawabnya dengan senyum terpaksa:
Aku baik baik saja

Apakah ada yang lebih pedih,
Ketika berkata baik-baik saja
Namun sebenarnya tak baik-baik saja?

Tanyakan kepada penyair
Masihkah ia dapat mensyukuri hidupnya?
Dikala himpitan ekonomi yang semakin menggila?

Cirebon, 22 April 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun